Archive

Biar Nggak Blunder, Yuk Kenali 6 Jenis Hosting Ini!

Memiliki sebuah website sebagai alat branding dan promosi itu penting untuk mengembangkan bisnis kamu. Namun, sebelum membuat website, kamu harus menyiapkan beberapa hal, salah satunya memilih hosting yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

Hosting merupakan tempat menyimpan semua data website supaya bisa diakses orang di internet. Ada 6 jenis hosting yang harus dipelajari dan dipahami agar tidak salah pilih. Apa saja sih? Yuk simak jenis-jenis hosting dan penjelasannya berikut ini:

1. Shared Hosting 

Berbicara tentang jenis-jenis hosting dan penjelasannya, shared hosting bisa dibilang cukup populer terutama di kalangan web developer pemula. Jenis layanan ini menggunakan satu server fisik untuk menjalankan beberapa website atau aplikasi milik beberapa klien sekaligus. Sumber daya servernya seperti CPU, RAM, dan storage pun harus dipakai bersama.

Kelebihannya adalah biaya paling rendah dibandingkan hosting lainnya, serta mudah digunakan dan dikelola karena tidak memerlukan keahlian teknis tinggi. Shared hosting cocok untuk website atau aplikasi dengan trafik yang tidak terlalu tinggi dengan kebutuhan resource yang rendah. Namun, manajemen konfigurasi dan performa yang didapat terbatas karena harus berbagi resource server.

2. Cloud Hosting

Cloud hosting merupakan jenis layanan hosting yang tidak menggunakan server fisik, melainkan menggunakan sistem komputasi awan (cloud computing) untuk menyimpan dan mengelola data. Beberapa kelebihan cloud hosting adalah:

  • Skalabilitas yang lebih tinggi,
  • Ketersediaan yang lebih baik,
  • Biaya lebih rendah dibandingkan dengan teknologi hosting konvensional.

Cloud hosting juga dapat digunakan untuk menyimpan dan mengelola data secara remote, sehingga dapat diakses dari mana saja asalkan ada koneksi internet.

3. VPS Hosting

VPS (Virtual Private Server) hosting adalah jenis hosting yang kemampuan dan teknologinya secara keseluruhan menggunakan virtual. Sumber daya yang dimiliki seperti RAM, CPU, dan storage memiliki ruang virtual terisolasi yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Beberapa kelebihan layanan VPS hosting adalah:

  • Kontrol yang lebih besar atas server dan konfigurasi sistem operasi,
  • Performa yang lebih stabil dibandingkan dengan shared hosting,
  • Memungkinkan kamu meng-install perangkat lunak maupun OS sesuai kebutuhan.

VPS bekerja menampung trafik menengah hingga tinggi, serta memberikan pengalaman yang lebih mirip dengan dedicated server, tetapi dengan biaya yang lebih rendah.

4. Dedicated Hosting

Secara sederhana, layanan dedicated hosting menyediakan server yang hanya bisa digunakan satu klien saja. Klien tersebut akan mendapatkan akses penuh ke server dan dapat melakukan konfigurasi sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Beberapa kelebihannya adalah:

  • Performa situs web lebih baik, karena memori penyimpanan tidak terbagi-bagi.
  • Kapasitas servernya besar dan klien bisa melakukan manajemen kontrol lebih leluasa.

Selain itu, dengan dedicated hosting klien juga mendapatkan privasi yang lebih tinggi karena tidak ada klien lain yang berbagi resource server yang sama. Namun, untuk urusan biayanya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan VPS hosting atau cloud hosting.

5. Colocation Hosting 

Dalam colocation hosting, kamu bisa menyewa ruang server di data center milik pihak ketiga, tetapi menyediakan sendiri server fisiknya. Kamu dapat mengakses server fisik tersebut kapan saja dan mengelola sendiri sistem operasi, aplikasi, serta data yang disimpan di dalamnya. Kelebihannya colocation hosting adalah:

  • Tingkat keamanan tinggi dengan bandwidth lebih besar,
  • Pemantauan selama 24/7,
  • Performa yang stabil dan tinggi karena tidak tergantung pada klien lain.

Selain itu, perusahaan penyedia layanan colocation hosting juga umumnya melengkapi data center mereka dengan fasilitas canggih seperti sistem pendingin, pendeteksi kebakaran, hingga backup listrik.

6. WordPress Hosting 

WordPress Hosting khusus dirancang untuk menjalankan situs web yang dibangun menggunakan Content Management System (CMS) WordPress. Server yang digunakan telah dioptimalkan dan dikonfigurasi khusus untuk menjalankan WordPress dengan baik. Beberapa keunggulan WordPress hosting adalah:

  • Kompatibilitas yang baik dengan WordPress,
  • Performa yang stabil, 
  • Mudah dikelola karena tidak perlu konfigurasi server yang kompleks.

Beberapa penyedia layanan WordPress hosting juga menyediakan fitur-fitur seperti one-click installation, automatic updates, dan security enhancement untuk memudahkan para penggunanya mengelola website. 

Kesimpulan

Setelah memahami sekilas jenis-jenis hosting dan penjelasannya di atas, mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu? Shared hosting cocok buat kamu yang mencari opsi biaya rendah dengan penggunaan dan pengelolaan yang mudah. Namun, bila kamu butuh skalabilitas tinggi dan ketersediaan yang baik dengan biaya terjangkau, maka cloud hosting bisa jadi opsi terbaik.

Jika memerlukan kontrol yang lebih besar dengan performa stabil, kamu bisa menggunakan VPS hosting atau dedicated hosting. Untuk urusan privasi dan sistem konfigurasi yang lebih baik, colocation hosting mungkin pilihan yang oke. 

Mau provider layanan sewa VPS hosting di Indonesia dengan kualitas terbaik dan biaya termurah? Nusahost.net jawabannya, solusi buat kamu yang ingin menikmati layanan sewa VPS murah berbasis teknologi cloud dengan fitur lengkap. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan teknisi ahli untuk mendapatkan saran terbaik soal pilihan hosting, lo!

Populer di Kalangan Pengguna Website, Apa itu Shared Hosting?

Apa itu shared hosting, mengapa sering dijadikan pilihan utama para web developer, khususnya pemula? Shared hosting adalah jenis layanan hosting di mana satu server digunakan untuk menampung beberapa website dengan spesifikasi (jumlah ruang disk, bandwidth, dan jumlah email) yang sama. Inilah mengapa harganya lebih murah dibandingkan dengan layanan hosting lain seperti VPS atau dedicated server.

Shared hosting dinilai cocok untuk website dengan traffic yang tidak terlalu tinggi. Selain lebih mudah digunakan, kamu pun tidak memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam untuk mengelola servernya. Shared hosting juga menyediakan fitur-fitur yang cukup lengkap untuk kebutuhan website pribadi atau bisnis kecil.

Bagaimana Cara Kerja Shared Hosting?

Shared hosting bekerja dengan cara menyediakan sebuah server yang digunakan untuk menjalankan beberapa situs web secara bersama-sama. Setiap situs web yang ada di server tersebut berbagi sumber daya seperti ruang disk, bandwidth, dan lainnya.

Layaknya menyewa sebuah apartemen di mana setiap penghuninya boleh menggunakan fasilitas yang ada, tetapi mesti berbagi dengan penghuni lain. Jika salah satu penghuni menggunakan fasilitas dengan berlebihan, tentu bisa mengganggu penghuni lainnya. Nah, di dalam shared hosting, ketika ada pengguna yang memakai terlalu banyak sumber daya, maka pengguna lain pun bisa terpengaruh.

Kelebihan Shared Hosting

Mau tahu apa saja keunggulan jenis layanan ini? Simak beberapa poin dan penjelasannya berikut:

1. Harga yang Terjangkau

Shared hosting adalah jenis hosting yang dikenal paling murah dibandingkan dengan jenis hosting lainnya. Hal ini karena sumber daya server dibagi-bagikan dengan banyak pengguna, sehingga biayanya dapat ditekan.

2. Mudah Digunakan

Selain murah, shared hosting cocok untuk pemula karena sangat mudah digunakan. Kamu hanya perlu meng-upload file situs web kamu ke server melalui FTP atau cPanel, lalu mulai mengaksesnya melalui internet.

3. Dukungan cPanel

Shared hosting memberi akses ke control panel manajemen. Kamu dapat menggunakan cPanel untuk melakukan berbagai manajemen konten, desain, dan pengembangan di situs web kamu meski tanpa pengetahuan atau keterampilan khusus.

Control panel juga memungkinkan kamu untuk mengelola file, mengatur database, mengatur email, serta melakukan banyak tugas lain yang diperlukan untuk menjalankan sebuah situs web.

4. Cocok untuk Pemula

Layanan shared hosting cocok untuk pemula yang ingin membuat blog atau situs web sederhana; sangat mudah digunakan oleh orang yang baru belajar tentang website. Juga sangat cocok bagi pemilik UKM yang ingin membuat website sebagai alat branding. Shared hosting memberikan solusi yang cukup untuk kebutuhan situs web sederhana dengan trafik yang tidak terlalu tinggi. 

Perlu dicatat, ketika trafik situs web kamu mulai tinggi, shared hosting mungkin tidak cukup untuk menangani beban. Inilah saatnya upgrade ke teknologi cloud. Cloud hosting dapat menyediakan skalabilitas yang dibutuhkan untuk menangani trafik yang tinggi.

Kekurangan Shared Hosting

Selain apa itu shared hosting, cara kerja, dan kelebihannya, kamu perlu memahami bahwa jenis layanan hosting yang satu ini juga punya nilai minus. Apa saja?

1. Batasan Sumber Daya

Sumber daya yang disediakan bisa dibilang cukup terbatas bila dibandingkan dengan jenis hosting lainnya. Hal ini dapat menyebabkan masalah performa jika situs web memerlukan sumber daya yang lebih banyak.

2. Keterbatasan Pengembangan

Akses kamu untuk mengontrol server secara langsung akan sedikit dibatasi. Kamu mungkin tidak dapat menginstall sembarang aplikasi atau plugin yang diinginkan, atau memiliki keterbatasan dalam mengubah konfigurasi server. Selain itu, jika salah satu pengguna mengalami peningkatan trafik, pemadatan bisa terjadi kapan saja dan mempengaruhi stabilitas performa server.

3. Keamanan yang Terbatas

Shared hosting menyimpan beberapa situs web di satu server, sehingga jika salah satu situs web di-hack, maka situs web lain yang berada di server yang sama akan terkena dampak.

4. Tidak Fleksibel

Ketika situs web mengalami lalu lintas yang sangat tinggi, maka dibutuhkan server lebih besar untuk menangani beban tersebut. Namun, shared hosting tidak menawarkan opsi upgrade CPU atau RAM. Saat ini terjadi, pertimbangkan untuk beralih ke layanan cloud yang lebih fleksibel seperti dedicated hosting agar situs web kamu lebih stabil dan mampu menangani beban yang lebih tinggi.

Itulah penjelasan mengenai apa itu shared hosting dan beberapa keunggulan yang membuatnya populer di kalangan para pengembang website. Di balik itu, ada pula beberapa kekurangannya seperti disebutkan di atas.

Kesimpulannya, shared hosting cocok untuk situs web sederhana dengan trafik cenderung rendah. Bila kamu mengharapkan performa tinggi dengan skalabilitas dan keamanan yang lebih baik, maka kamu membutuhkan jenis hosting lain seperti VPS atau cloud hosting.

Tak perlu bingung mencari, kamu bisa mengandalkan Nusahost.net. Provider layanan sewa VPS hosting terbaik dan termurah se-Indonesia ini didukung infrastruktur VPS dan cloud server terbaik untuk bisnis kamu. Yuk sewa VPS di Nusahost.net!

Kenalan dengan Colocation Server beserta Plus-Minusnya

Apa itu colocation server? Colocation server adalah solusi hosting yang menyediakan tempat fisik untuk menaruh server milik pribadi di dalam data center milik pihak lain. Jadi, server kamu akan disimpan, dikelola, dan dipantau oleh Managed Service Provider (MSP) atau penyedia layanan cloud. Kamu tetap bisa mengakses server tersebut melalui internet atau koneksi VPN.

Tujuan utama dari colocation server adalah mengoptimalkan layanan dukungan IT pada infrastruktur atau server IT utama tanpa biaya operasional tinggi. Server kamu juga akan dilengkapi layanan IP, bandwidth, keamanan fisik, daya, serta cadangan ke server lain yang disimpan di tempat yang sama.

Sekilas memang mirip dengan dedicated server. Perbedaannya hanya pada status kepemilikan server. Dalam dedicated server, server yang dipakai adalah milik perusahaan penyedia layanan cloud. Sementara pada colocation server, server yang dipakai merupakan milik pribadi, hanya menumpang pada rack server milik perusahaan pihak ketiga saja.

Bagaimana Cara Kerja Colocation Server?

Cara kerja colocation server cukup sederhana. Pertama, kamu harus menyewa ruang server, dapat berupa rak, cabinet, atau ruangan khusus. Setelah itu, pasang server kamu di dalamnya. Server tersebut akan dihubungkan ke jaringan data center melalui koneksi internet atau jaringan lokal.

Selanjutnya, kamu akan diberi akses remote ke server kamu untuk melakukan pengaturan, pemeliharaan, dan troubleshooting jika diperlukan. Kamu juga dapat memasang software dan aplikasi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu.

Data center yang digunakan dalam colocation server biasanya dilengkapi berbagai fasilitas canggih seperti sistem pendingin, sistem keamanan, UPS (uninterruptible power supply), dan jaringan backup. Fasilitas-fasilitas ini yang akan memastikan bahwa server kamu selalu berjalan dengan stabil dan aman.

Data center juga dipastikan memiliki tim teknisi yang siap membantu dalam hal pemeliharaan server dan troubleshooting seperti perbaikan hardware, instalasi software, dan konfigurasi jaringan bila dibutuhkan.

Kelebihan Colocation Server

Setelah memahami definisi tentang apa itu colocation server dan mengetahui cara kerjanya, selanjutnya kamu harus tahu kelebihan dan kekurangan jenis hosting ini. Beberapa keunggulannya yang mencolok yaitu faktor keamanan, reliabilitas, performa, dan efisiensi. Berikut penjelasannya:

1. Keamanan

Colocation server menawarkan sistem keamanan yang lebih baik. Data center yang digunakan untuk colocation server pun umumnya dilengkapi dengan fasilitas dan sistem keamanan canggih seperti cooler, climate control system, pengawasan 24/7, pendeteksi kebakaran, sistem pemadam api, dan backup listrik.

Sistem keamanan terstruktur ini pun bisa membantu kamu melakukan pembaruan dengan mudah agar virus tidak mudah masuk ke server dan mengambil data.

2. Reliabilitas

Dari generator hingga stabilizer atau baterai cadangan, teknologi mumpuni yang digunakan layanan ini menjamin performa server yang baik. Berbagai resiko kendala terkait masalah arus listrik pun dapat dihindari.

3. Performa

Layanan hosting colocation server menghasilkan performa, kecepatan, dan kualitas uptime tinggi, serta tersedia hingga level bandwidth yang besar demi menunjang setiap keperluan server.

4. Efisiensi

Kamu bisa lebih hemat biaya dan tenaga, karena tidak harus membeli sendiri fasilitas seperti cooler, rak server, pendeteksi kebakaran, hingga bujet lebih untuk membayar pengelola server. Semua telah disediakan oleh layanan data center.

Kekurangan Colocation Server

Nilai minus colocation server adalah keterbatasan akses dan kontrol. Apa maksudnya? Simak penjelasan berikut:

1. Akses

Kebanyakan perusahaan pihak ketiga atau yang menyediakan layanan data center hanya terdapat di kota-kota besar. Jadi, bila lokasi tempat tinggal atau perusahaan kamu ada di kota berbeda, kamu mungkin akan membutuhkan waktu, tenaga, juga biaya lebih untuk bisa mendatangi penyedia data center.

2. Kontrol

Perusahaan vendor layanan colocation server juga umumnya memiliki peraturan dan persyaratan sendiri yang wajib kamu ikuti. Salah satu contohnya adalah ketentuan jadwal kunjung klien. Ini membuat kamu tidak bisa mengakses atau mengontrol server secara lebih leluasa karena hanya diizinkan pada waktu-waktu tertentu saja.

Kesimpulan

Ada banyak hal yang harus disiapkan ketika membangun sebuah website, termasuk memilih server yang ingin digunakan. Dari ulasan di atas, mulai dari apa itu colocation server, bagaimana cara kerjanya, hingga plus dan minusnya, kamu bisa mengetahui bahwa colocation server bisa jadi alternatif tepat. Apalagi bagi kamu yang tidak punya waktu mengelola server atau yang minim pengetahuan teknis.

Nah, di mana kamu bisa mendapatkan layanan colocation server? Nusahost.net adalah provider layanan sewa VPS hosting terbaik dan termurah se-Indonesia yang menyediakan layanan colocation server.Kamu bisa cari tahu lebih lanjut dan berkonsultasi dengan tim profesional Nusahost.net untuk mengetahui apakah colocation server sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu atau tidak. Jangan berlama-lama, cek layanan colocation server di Nusahost.net sekarang dan nikmati layanan data center dengan fitur terbaik dan dukungan layanan 24 jam! 

Seluk Beluk Cloud Hosting: Website Kamu Perlu Pakai Nggak Sih?

Apa itu cloud hosting? Bagi yang sedang bingung dengan pilihan hosting yang ada saat ini, cloud hosting adalah jenis hosting yang menggunakan teknologi cloud computing untuk menyimpan dan mengakses data website-mu.

Berbeda dengan web hosting biasa yang memerlukan ruang penyimpanan dalam bentuk fisik, cloud hosting itu layaknya menyimpan data website di internet. Dalam cloud hosting, data disimpan di server yang tersebar di beberapa lokasi dan dapat diakses dari mana saja melalui internet.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan cloud hosting, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti kebutuhan website kamu, budget, juga fitur yang ditawarkan. Namun, jika kamu membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas dalam mengelola website, cloud hosting mungkin menjadi pilihan yang tepat.

Bagaimana Cara Cloud Hosting Bekerja?

Cara kerja layanan cloud hosting

Cloud hosting bekerja dengan menyediakan akses ke sejumlah server virtual yang terhubung ke internet. Jadi, ada kumpulan komputer server yang bekerja dan saling terhubung, membentuk skema yang dikenal dengan clustering. Bila ada satu server yang mengalami overload, maka cluster lainnya akan mem-backup.

Cloud hosting dapat menyediakan skala yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, sehingga kamu dapat menambah atau mengurangi kapasitas server kamu kapan saja tanpa harus mengubah konfigurasi fisik atau membeli perangkat keras baru. 

Umumnya, skema clustering ini menguntungkan bagi jenis website yang membutuhkan antisipasi peningkatan trafik di saat-sat tertentu. Beberapa jenis website yang kerap memanfaatkan cloud hosting adalah

  • situs berita
  • toko online
  • media sosial
  • mesin pencari
  • Website perusahaan
  • dan website lainnya yang membutuhkan load balancing ketika trafik sedang tinggi.

Kelebihan Cloud Hosting Ketimbang Web Hosting Biasa

Kelebihan layanan cloud hosting

Tentu sekarang kamu telah mendapat gambaran tentang apa itu cloud hosting dan bagaimana cara kerjanya. Lalu, apa saja keunggulan cloud hosting bila dibandingkan dengan layanan web hosting biasa? Ini dia:

1. Skalabilitas/Scalability

Cloud hosting memungkinkan kamu menambah atau mengurangi jumlah server yang digunakan sesuai dengan kebutuhan secara real-time, sehingga kamu bisa menyesuaikan kapasitas serta biaya hosting dengan mudah.

2. Keandalan/Reliability

Dibandingkan dengan web hosting biasa, cloud hosting menawarkan tingkat keandalan yang lebih tinggi karena server yang digunakan terdistribusi di beberapa lokasi dan dapat diganti dengan mudah jika terjadi gangguan. Keunggulan ini jelas bisa membantu menekan resiko terjadinya downtime.

3. Fleksibilitas/Versatility

Layanan sistem cloud hosting menyediakan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan web hosting biasa karena dapat mengakomodasi segala kebutuhan kamu secara spesifik. Kamu bisa mengakses server dari mana saja dan menjalankan aplikasi apa saja yang kamu butuhkan.

4. Pemeliharaan yang Lebih Sedikit

Menggunakan cloud hosting, kamu telah mengurangi beban pemeliharaan karena pengelolaan server ditangani oleh pihak provider ketiga, sehingga kamu dapat fokus pada bisnis yang sedang dijalankan. Kamu hanya perlu membayar untuk kapasitas yang sebenarnya digunakan, sehingga juga dapat menghemat biaya jangka panjang.

5. Keamanan Terjamin

Ketika layanan hosting lain mengalami masalah seperti penyalahgunaan data, peretasan, atau invasi ilegal, cloud hosting menawarkan perlindungan serta kerahasiaan data, kontrol akses, serta integritas data yang baik.

Selain itu, karena data disimpan di server yang terdistribusi, risiko kehilangan data dapat dikurangi dengan melakukan backup data secara reguler dan menyimpan salinan data di lokasi yang berbeda.

Jadi, apakah website kamu membutuhkan layanan cloud hosting? Jawabannya adalah iya, bila website kamu memiliki kebutuhan seperti berikut:

  • Trafik tinggi,
  • Ada banyak konten visual di dalam website,
  • Membutuhkan kecepatan tinggi,
  • Harus online selama 24 jam,
  • Butuh resource yang terdedikasi.

Baca juga: Masih Ragu? Ini Lho 6 Alasan Anda Perlu Switch ke VPS Hosting

Kekurangan Cloud Hosting

Kekurangan layanan cloud hosting

Ada beberapa kekurangan cloud hosting yang perlu dipertimbangkan sebelum kamu memutuskan menggunakannya. Di antaranya:

1. Ketergantungan Pada Koneksi Internet

Cloud hosting sangat tergantung pada koneksi internet yang stabil dan cepat. Jika koneksi internet terputus atau lambat, aplikasi dan data yang disimpan di cloud tidak akan dapat diakses. Meski akses internet saat ini terbilang mudah, tetapi bisa saja pengguna mengalami kendala selama pembaruan data akibat akses internet tidak stabil.

2. Lebih Rentan Terhadap Cyber-Attack

Skema layanan cloud hosting adalah semua data website dapat diakses melalui internet. Bila koneksi tidak aman, ini bisa meningkatkan resiko website kamu terkena cyber attack. Penting untuk mengambil langkah pencegahan dan pemulihan demi melindungi data kamu nantinya.

Nah, demikian penjelasan tentang apa itu cloud hosting beserta seluk beluknya yang perlu kamu ketahui. Semoga dengan pengetahuan ini kamu bisa lebih paham bagaimana cara kerja hosting website.

Bagi yang sedang mencari rekomendasi provider layanan hosting, Nusahost.net menyediakan layanan sewa VPS berbasis teknologi cloud dengan harga yang murah, lo! Soal kualitas, jelas bisa diandalkan. Mulai dari layanan pelanggan 24 jam, keamanan 100%, juga server yang jauh lebih cepat.

Yuk, hubungi layanan dari Nusahost.net dan kembangkan situs web kamu sebagai alat menjaring lebih banyak pelanggan untuk bisnis kamu!

Trader Wajib Tau Nih, Alasan Teknologi VPS Itu Penting!

Di dunia trading, ada istilah populer yang disebut Virtual Private Server forex atau biasa disingkat VPS forex. Apa itu VPS forex? VPS forex merupakan salah satu jenis alat yang secara khusus digunakan para traders dalam transaksi yang memakai sistem robot. 

Dengan adanya VPS forex, para traders tidak perlu lagi memeriksa kestabilan dari robot mereka. Sebagaimana diketahui, koneksi yang stabil dan terjaga memang diperlukan dalam trading forex. Maka, mempunyai VPS akan sangat membantu dalam membuat robot forex tetap bekerja tanpa perlu dikendalikan.

Kegunaan lainnya dari VPS forex adalah tool tersebut membantu trader untuk mengetahui perubahan harga secara cepat. Hasilnya tentu akan berbeda jika kamu menggunakan perangkat sendiri, yang mana koneksinya belum terjamin kestabilannya. Kondisi tersebut pastinya juga akan memperlambat penyampaian informasi harga kepada trader. 

Maka dari itu, mari simak lebih jauh soal apa itu VPS Forex, alasan mengapa teknologi itu penting untuk digunakan, serta bagaimana cara kerjanya. 

Mengapa Menggunakan Teknologi VPS untuk Trading Forex?

Menjadi salah satu tool yang dianggap sangat bermanfaat dalam trading forex, berikut ini beberapa alasan mengapa menggunakan teknologi VPS hosting itu penting. 

1. Memastikan Aktivitas Trading Terus Berjalan

Dengan menggunakan VPS forex, kamu tidak perlu memeriksa kestabilan robot secara terus-menerus. Ini tentunya menjadi salah satu alasan mengapa teknologi ini penting dalam trading forex. 

2. Bisa Mengetahui Perubahan Harga Secara Instan

Alasan lain mengapa teknologi VPS penting dalam trading forex adalah karena itu membuat trader bisa mengetahui perubahan harga secara instan. Terlebih lagi, harga selalu berubah-ubah sehingga sangat sulit untuk mengikutinya jika tanpa bantuan tool seperti VPS forex. 

3. Menawarkan Keamanan yang Andal

Keamanan menjadi faktor penting yang selalu diperhatikan oleh para traders. Aspek itu juga menjadi jaminan yang ditawarkan oleh seorang broker saat memberikan layanan trading kepada kliennya. Saat menggunakan teknologi VPS, setiap trader akan mempunyai kata sandi yang berbeda dan bisa diubah setiap saat untuk menjaga keamanannya. 

Pihak penyedia layanan VPS juga senantiasa melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan bahwa sistem mereka berfungsi. Tidak cuma itu, sebagian besar perusahaan penyedia layanan VPS bahkan menjamin uptime hingga 99,9 persen.

4. Tidak Perlu Melakukan Maintenance

Ketika VPS mengalami error atau kendala lainnya, trader tidak perlu melakukan maintenance. Pasalnya, pihak penyedia layanan tersebut akan langsung memperbaiki setiap kendala yang terjadi pada sistem mereka. Ini tentunya akan membuat kerugian yang ditanggung oleh trader menjadi lebih kecil atau bisa diminimalkan. 

Cara Kerja VPS untuk Trading Forex?

Pada dasarnya, VPS forex adalah jenis server pribadi virtual yang menjalankan platform trading online. Umumnya, VPS forex dijalankan dengan Windows karena sebagian besar aplikasi trading hanya mendukung sistem operasi Microsoft. Merujuk pada cara kerja VPS Forex sendiri, teknologi ini diciptakan untuk memberi trader kesempatan dalam memanfaatkan uptime terbaik dan koneksi berkecepatan tinggi pada server virtual guna memaksimalkan profit yang didapat.

Bagaimana Cara Menggunakan VPS untuk Trading Forex?

Tersedia dua opsi dalam penggunaan VPS untuk trading forex, yakni dengan menjalankannya pada sistem Windows (memakai perangkat seperti laptop dan komputer) atau Android. 

Berikut ini langkah-langkah menggunakan VPS forex pada sistem Windows.

  • Hidupkan perangkat, dan kemudian klik start dan S, lalu masukkan kata kunci remote desktop connection.
  • Bila sudah, akan muncul pop-up dan langsung masukan alamat IP.
  • Selanjutnya, klik button dan show options. Ketikkan username.
  • Pengguna akan masuk ke dalam akun dan kemudian pilih connect. 

Bila semua langkah di atas berhasil diselesaikan, trader dapat mulai mengakses VPS. Lalu, bagaimana cara menggunakan VPS forex pada Android? Simak langkah-langkahnya di bawah ini!

  • Unduh aplikasinya terlebih dahulu di Play Store. Kamu bisa mengetikkan kata kunci Remote Desktop di kolom pencarian.
  • Setelah itu, pilih aplikasi yang bernama Microsoft Remote Desktop.
  • Jika sudah, instal dan mulai jalankan aplikasi.
  • Lanjutkan dengan memasukkan alamat yang ingin di-remote. Caranya adalah dengan menekan button dan pilih menu Desktop.
  • Berikutnya, tambahkan alamat IP VPS dan simpan pada pengaturan.
  • Kemudian tap pada menu layar bergambar. Isilah username dan kata sandi untuk login ke aplikasi.

Apabila semua tahapan di atas sudah dilalui, maka trader akan langsung terkoneksi dengan VPS di komputer. Demikian ulasan mengenai apa itu VPS Forex serta pentingnya memanfaatkan teknologi tersebut dalam trading.  

Bila membutuhkan Provider Layanan Sewa VPS Hosting Terbaik dan Termurah se-Indonesia, Nusahost.net siap memberi pelayanan yang berkualitas untukmu. Menyediakan paket VPS untuk trading forex, mulai dari paket basic, paket pro, sampai paket expert, untuk detail layanan yang lebih lengkap, silakan cek di sini.

Mengenal Dedicated Server, Apa Aja Sih Plus dan Minusnya?

Dedicated server adalah sebuah layanan hosting yang menyediakan server secara khusus didedikasikan hanya untuk satu akun (pengguna) saja. Jadi, apabila diibaratkan, kamu seperti memiliki sebuah rumah pribadi, yang mana seluruh ruangan dan fasilitas di dalamnya adalah milikmu. 

Server ini juga banyak direkomendasikan untuk situs web yang sudah berkembang atau memiliki trafik besar. Hal itu karena tingkat kestabilan server ini dianggap mumpuni dalam mendukung dan meningkatkan kinerja SEO, seperti misalnya mengurangi risiko server error serta mengatasi masalah pada page speed. 

Tertarik untuk memanfaatkan jenis layanan hosting ini? Untuk itu, mari kulik lebih jauh tentang apa itu dedicated server serta plus-minus menggunakannya. 

Apakah Layanan Dedicated Server dan Layanan VPS Itu Sama?

Banyak digunakan oleh pemilik website, dedicated server dinilai mampu meningkatkan performa dan kinerja sebuah situs web, serta memastikan itu tetap stabil dan dapat diakses dengan cepat selama 24/7. Hal itu tentunya karena dedicated server menyediakan fasilitas-fasilitas premium yang sifatnya pribadi atau hanya dipakai oleh satu pengguna saja. 

Namun demikian, apakah VPS dan dedicated server itu sama? Tentu saja tidak! Dari segi jumlah pengguna, VPS dipakai oleh beberapa users, sedangkan dedicated server hanya digunakan oleh satu akun saja. Dedicated server juga menawarkan performa yang lebih baik dibandingkan VPS karena servernya hanya digunakan sendiri—sehingga user memiliki kapasitas sumber daya yang lebih lega.

Jika dilihat dari segi keamanan, dedicated server juga terbilang lebih baik dibandingkan VPS. Karena dipakai oleh beberapa pengguna, tingkat keamanan VPS cenderung lebih rentan. Apabila salah satu pengguna terkena serangan malware atau hacker, user lain tentunya juga bisa terdampak.

Baca juga: Apa Itu VPS Hosting? Ini Dia Cara Kerja dan Plus-Minusnya!

Bagaimana Cara Kerja Layanan Dedicated Server?

Sistem operasi dari jenis hosting ini juga mudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pemilik website. Berikut adalah urutan cara kerja dedicated server yang patut dipahami.

  • Pertama, ketika kamu mengakses sebuah situs web melalui browser yang memanfaatkan sistem network protocol HTTP, internet akan meneruskan permintaan akses tersebut kepada server hosting.
  • Selanjutnya, server pun akan mengirim informasi file melalui internet.
  • Pada tahap berikutnya, browser akan menerjemahkan informasi itu ke dalam bentuk tulisan dan gambar.
  • Akhirnya, kamu pun bisa melihat tampilan web yang diperlukan.

Dedicated server sendiri dikenal sebagai bentuk layanan hosting yang dapat memberi keleluasaan tidak terbatas untuk setiap perangkat lunak dan hardware yang hendak dipakai oleh penggunanya. Secara sederhana, pengguna akan memperoleh server yang masih kosong sehingga nantinya dapat membangun website dengan mudah dari awal. 

Kelebihan Layanan Dedicated Server

Jika kamu tertarik untuk menggunakan jenis layanan hosting ini, berikut adalah beberapa kelebihannya. 

1. Bebas Gangguan Noisy Neighbor, Server Ini Menawarkan Performa yang Optimal dan Andal

Dedicated server menawarkan performa yang lebih optimal dan andal untuk sebuah situs web ataupun aplikasi. Karena sifatnya dedicated, server ini tentunya memiliki kapabilitas lebih baik dalam mengatasi berbagai kendala yang bisa saja muncul seperti downtime atau masalah koneksi yang lemot. 

2. Lebih Terjamin dari Segi Privasi 

Faktor keamanan menjadi aspek yang sangat diperhatikan dalam industri bisnis, khususnya jika itu terkait dengan pengelolaan data-data sensitif; sesuatu yang kerap ditemukan pada industri keuangan, kesehatan, dan e-commerce. Dalam hal ini, dedicated server dianggap mampu memberikan jaminan keamanan yang lebih baik kepada para penggunanya. 

Karena tidak perlu berbagi sumber daya dengan orang lain, pengguna layanan dedicated server dapat terhindar dari masalah noisy neighbor. Dengan demikian, tingkat keamanan server pun jadi lebih terjamin.

3. Memperoleh Akses dan Kontrol Penuh

Dengan server yang didedikasikan hanya untuk satu akun saja, pengguna akan memiliki akses dan kendali penuh. Misalnya saja, kamu bisa dengan leluasa meng-install software atau aplikasi lain yang dibutuhkan. Artinya, pengguna sepenuhnya memegang kendali dalam pengaturan kapasitas maupun pembagian daya untuk setiap perangkat lunak yang dipasang.

Kekurangan Layanan Dedicated Server

Meskipun beberapa poin di bawah ini tidak bisa dikatakan sebagai kelemahan dari dedicated server, beberapa orang mungkin tidak memilih layanan hosting tersebut karena beberapa faktor berikut. 

1. Harganya Terbilang Lebih Mahal

Dibandingkan dengan jenis layanan hosting multi penyewa, dedicated server tentunya ditawarkan dengan harga yang jauh lebih mahal. Karena semakin tinggi spesifikasi server yang kamu pesan, maka makin mahal pula harga yang harus kamu bayar. 

2. Dibutuhkan Skill yang Advanced untuk Menggunakannya

Alasan lain mengapa orang tidak memilih layanan hosting ini adalah karena pengguna dedicated server harus benar-benar paham soal cara kontrol dan kinerja server. Pemahaman tersebut sangat dibutuhkan supaya pengguna dapat mengelola server-nya secara optimal. 

Disamping itu, pengguna layanan hosting ini juga kerap dituntut untuk melakukan banyak pengaturan di berbagai aplikasi. Jadi, jika kamu tertarik untuk memanfaatkan jenis layanan hosting ini, sebaiknya pelajari dahulu cara pengelolaan data dengan menggunakan dedicated server. 

Nah, demikian ulasan seputar apa itu dedicated server serta plus-minus jika kamu menggunakannya. Untuk Provider Layanan Sewa VPS Hosting Terbaik dan Termurah se-Indonesia, kamu bisa menghubungi Nusahost.net. Tidak cuma menyediakan layanan sewa VPS Cloud serta layanan sewa vGPU VPS, tersedia juga empat opsi layanan dedicated server yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan, yakni Dedicated Server Basic, Dedicated Server Pro, Dedicated Server Expert, dan Dedicated Server Heavy

Step-by-Step Cara Konfigurasi VPS, Ribet? Nggak Sama Sekali!

Ketika pertama kali menggunakan layanan VPS hosting, Anda perlu melakukan konfigurasi terlebih dahulu. Bagaimana cara konfigurasi VPS? Simak cara melakukan konfigurasi VPS baru hingga siap digunakan di artikel berikut.

1. Login ke VPS Melalui SSH Access

Untuk melakukan login ke VPS melalui SSH Access, Anda membutuhkan aplikasi SSH terlebih dahulu. Pada umumnya, orang-orang menggunakan Bitvise atau PuTTY. Nah, prosedur login melalui SSH Access berikut akan menggunakan aplikasi PuTTY.

  1. Install PuTTY terlebih dahulu.
  2. Aktifkan aplikasinya, lalu Anda akan diminta untuk melakukan konfigurasi. Isikan alamat IP server di kotak ‘Host Name (or IP Address), dan ‘22’ pada kotak ‘Port’.
  3. Pilih ‘SSH’ sebagai Connection Type-nya. Klik ‘Open’.
  4. Layar command line muncul. Masukkan ‘root’ pada ‘Login as’, dan masukkan password yang sesuai.
  5. Jika tidak ada kesalahan memasukkan data, Anda bisa melihat ringkasan detail server pada layar command line. Jangan tutup layar tersebut, lanjutkan proses konfigurasi dengan meng-update server.

2. Mengupdate Komponen Server

Mengupdate komponen server

Pada ringkasan detail server yang disajikan di layar command tadi, Anda akan menemukan informasi yang menyatakan bahwa ada package maupun security patch yang perlu di-update. Nah, meng-update komponen-komponen ini merupakan hal yang perlu Anda lakukan selanjutnya. 

Untuk melakukan update server, berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan.

  1. Pada command line, ketikkan apt update. Lalu, tekan Enter. 
  2. Server akan melakukan pengecekan lagi untuk mencari tahu package apa saja yang perlu di-update. Setelah pengecekan selesai dilakukan, ketikkan apt dist-upgrade. 
  3. Tunggu beberapa saat hingga proses selesai dilakukan. 
  4. Terakhir, ketikkan command reboot untuk me-restart server. Tutup layar command line.
  5. Setelah beberapa menit, lakukan login ulang.

3. Membuat User Baru dan Memberikan Akses Privilege

Selanjutnya, Anda perlu membuat user baru yang memiliki superuser privilege. Akun ini digunakan sebagai cadangan jika akun ‘root’ bermasalah nantinya.

Dengan membuat akun superuser privilege, Anda memberikan full access ke pengaturan sistem server ke akun tersebut. Langkah ini sebenarnya tidak wajib, namun akan lebih baik jika tidak di-skip.

Cara untuk melakukannya cukup mudah, yaitu:

  1. Pada command line, ketikkan adduser (username baru Anda). Ubah (username baru Anda) dengan nama akun sesuai keinginan Anda. Tekan Enter.
  2. Lalu, untuk memberikan akses kepada akun tersebut, masukkan akun tersebut ke grup sudo. Caranya ketikkan command berikut: # usermod -aG sudo (username baru Anda).

4. Mengaktifkan Key Authentication

Mengaktifkan key merupakan kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan server secara signifikan. Prosesnya sedikit rumit, karena selama prosesnya Anda perlu membuat public serta private key.

Untuk membuatnya, gunakan aplikasi PuTTYgen yang juga akan tersedia ketika Anda menginstal aplikasi SSH PuTTY. 

Selanjutnya, Anda bisa melakukan step-by-step berikut.

  1. Buka aplikasi PuTTYgen. 
  2. Lalu, klik “Generate”. Anda akan diminta untuk memindah-mindahkan mouse. Ini bertujuan untuk membuat key random.
  3. Setelah beberapa saat, public key akan ditampilkan. 
  4. Buatlah kata sandi yang nantinya akan digunakan sebagai password. Anda bisa membuat password ini di bagian ‘Key passphrase’. Ketikkan ulang di bagian ‘Confirm passphrase’. 
  5. Klik ‘Save private key’.
  6. Nantinya, ada file yang akan dibuat setelah meng-klik opsi tersebut. Simpan file tersebut di lokasi yang Anda inginkan, namun jangan tutup layar tersebut karena Anda perlu menyalin public key yang ditampilkan.
  7. Lakukan login dengan langkah-langkah yang telah disebutkan di tahap “Login ke VPS melalui SSH Access”. Pastikan untuk login sebagai ‘root’.
  8. Setelah login, Anda perlu pindah direktori ke beranda akun (akun baru yang dibuat pada tahap “Membuat User Baru”). Caranya adalah dengan mengetikkan command berikut ini: # su – (username baru Anda). Tekan Enter setelahnya.
  9. Ketikkan command-command berikut secara berurutan. 

mkdir ~/.ssh

chmod 700 ~/.ssh

nano ~/ssh/authorized_keys

Ketika Anda membuat command terakhir (command nano), Anda akan membuka Nano editor. Ini dilakukan untuk memodifikasi file authorized_keys yang baru pada server. 

  1. Salin public key yang ditayangkan di aplikasi PuTTYgen, lalu tempelkan public key tersebut ke Nano editor.
  2. Setelah itu, tekan tombol Ctrl+X untuk menutup Nano editor. Konfirmasi perubahan yang Anda lakukan terhadap file dengan menekan Y.
  3. Kembali lagi ke command line PuTTY. Lalu, ketikkan: chmod 600 ~/.ssh/authorized_keys. Tekan Enter. 
  4. Lalu, masukkan lagi command: exit. Tekan Enter.
  5. Selanjutnya, lakukan konfigurasi PuTTY agar Anda bisa login ke server menggunakan private key. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
  • Buka aplikasi PuTTY, lalu buka Connection>SSH>Auth.
  • Klik “Browse”, lalu cari file private key yang sudah Anda simpan sebelumnya. Simpan perubahan tersebut. 
  • Lalu, masuk ke command line PuTTY untuk menonaktifkan default password-only authentication method untuk akun baru yang dibuat di tahap 3. Login dengan username baru yang dibuat via SSH, lalu ketikkan command ini: sudo nano /etc/ssh/sshd_config.
  • Ketika folder sshd_config di Nano editor terbuka, cari command line yang bertuliskan PasswordAuthentication. Hapus tanda # di depannya, lalu ubah value ‘Yes’ menjadi ‘No’ sehingga terbaca seperti ini: PasswordAuthentication no
  • Terakhir, simpan perubahan pada file dan lakukan reboot server.

5. Menginstal Firewall di VPS

firewall

Setelah mengaktifkan key authentication, langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah menginstal Firewall di VPS. Proses ini dilakukan untuk memastikan keamanan server Anda optimal. Untuk menginstal Firewall di VPS, Anda bisa menggunakan program iptables.  

Nah, itulah cara konfigurasi VPS yang bisa Anda lakukan ketika baru menggunakan layanan sewa VPS. Bagi pemula, mungkin step-by-step di atas cukup rumit dilakukan. Akan tetapi, jika Anda ikuti step-step di atas, melakukan konfigurasi VPS bisa Anda lakukan dengan mudah, kok. Selamat mencoba!

Baca juga: Perlu Restart VPS di NusaHost.net? Gampang, Begini Caranya

Gak Cuma Speed-nya Aja! Cek 6 Cara Memilih VPS yang Bagus

Makin banyak bisnis yang go online membuat kebutuhan akan hosting website pun tentu akan makin meningkat. Salah satunya adalah hosting website dengan menggunakan server VPS. Tak heran, saat ini makin banyak hosting provider yang menawarkan penyewaan VPS. Namun, bagaimana sih cara memilih VPS yang bagus?

Ada banyak aspek yang perlu Anda perhatikan pada layanan jasa sewa VPS. Aspek-aspek yang dimaksud misalnya seperti server uptime, speed VPS, bahkan hingga sistem operasi apa yang disediakan. 

Nah, untuk mengenal lebih lanjut mengenai cara memilih VPS yang bagus, Anda bisa cek penjelasan berikut.

1. Cari Tahu Server Uptime

Server uptime pada layanan vps

Apa yang dimaksud dengan server uptime? Server uptime bisa didefinisikan sebagai persentase lama waktu online sebuah server dibandingkan dengan lama waktu down-nya dalam suatu rentang waktu tertentu. 

Sebagai contoh, jika sebuah layanan VPS hosting memberikan klaim bahwa server uptime mereka adalah 99,99%, ini berarti selama jangka waktu tertentu (misalnya satu bulan), server hanya mengalami down selama kurang dari tujuh jam saja (secara akumulatif). 

Server uptime juga bisa menjadi tolak ukur kualitas server tersebut. Semakin tinggi server uptimenya, maka semakin baik juga kualitas VPS hosting tersebut. Dengan demikian, website Anda memiliki jaminan tidak sering mengalami down. 

2. Kenali Sistem Operasi yang Disediakan

Selain mengetahui server uptime, kenali juga sistem operasi yang akan kamu gunakan. Saat ini, ada dua sistem operasi yang umum digunakan pada server, yaitu Windows dan Linux. Terkadang, ada provider VPS yang menyediakan keduanya. Ada juga yang hanya menyediakan satu jenis sistem operasi saja pada server-nya.

3. Perhatikan Kapasitas Bandwidth Serta Kecepatan (Speed) VPS-nya

Bandwidth pada layanan vps

Baik bandwidth maupun kecepatan (speed) VPS merupakan hal yang penting untuk dicermati sebelum memilih sebuah VPS. 

Bandwidth pada hosting merujuk pada jumlah trafik yang bisa keluar atau masuk ke hosting Anda. Besaran bandwidth akan mempengaruhi kinerja dari website yang di-hosting. Semakin besar kapasitas bandwidth sebuah server, benefit yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut.

  • Website bisa di-load dengan lebih cepat.
  • Semakin banyak elemen-elemen media, misalnya seperti gambar, video, maupun animasi yang bisa ditayangkan dalam website.
  • Pengunjung bisa membuka banyak halaman dalam satu waktu. Ini berpotensi memberikan user experience yang baik.

Di sisi lain, speed juga menjadi aspek web server yang perlu diperhatikan. Dalam istilah hosting, speed merujuk pada kecepatan server dalam merespon permintaan data pengunjung website. Semakin tinggi kecepatan sebuah server, maka server tersebut semakin berkualitas. 

Dengan kata lain, dengan speed yang tinggi bisa membantu pengunjung me-loading website dengan lebih cepat. Alhasil, informasi yang tertera di website bisa lebih cepat diperoleh.  

Kecepatan server (speed) tidak hanya berpengaruh pada user experience saja. Aspek ini juga merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap ranking search di mesin pencari. Sebab, jika sebuah website lambat di-load, bisa saja pengunjung menutup laman website tersebut dan beralih ke website lain. Bounce rate yang tinggi tentunya berakibat buruk terhadap SEO, bukan?

4. Memiliki Tingkat Keamanan yang Baik

Aspek penting selanjutnya yang perlu dipertimbangkan ketika memilih VPS adalah tingkat keamanan dari server tersebut.

Nah, jika Anda tertarik untuk mencari solusi VPS dengan tingkat keamanan yang tinggi, maka cloud-based VPS bisa menjadi solusi yang tepat. 

Cloud-based VPS ini disebut-sebut sangat aman karena dua alasan, yaitu:

  1. Infrastruktur VPS yang satu didesain independen menjadikan server yang terisolasi. Artinya, VPS lebih aman dari gangguan dan ancaman siber terutama jika dibandingkan dengan layanan shared hosting.
  2. Sistem keamanan yang terus diperbarui. Jika dibandingkan dengan server on-premises, cloud-based VPS menyediakan pembaruan dan peningkatan sistem keamanan secara rutin. 

Ketika memilih layanan VPS, pastikan layanan VPS tersebut menyediakan fitur keamanan misalnya seperti sertifikat Secure Socket Layer (SSL), DDoS, pemindaian malware, serta Firewall.

5. Terdapat Layanan Backup Data dan Restore

Backup data pada layanan vps

Pastikan juga backup data dan restore bisa dilakukan dengan layanan VPS tersebut. Aspek ini diperlukan untuk mencegah risiko kehilangan data secara keseluruhan jika sewaktu-waktu terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

6. Tersedianya Layanan Customer Support yang Cepat dan Responsif

Mempertimbangkan kelima aspek di atas memang bagus. Akan tetapi, tanpa adanya layanan customer support yang cepat dan responsif, kenyamanan Anda sebagai user VPS akan berkurang. 

Maka dari itu, ada baiknya Anda melakukan riset sebelum memutuskan untuk memilih salah satu VPS provider. Anda bisa mencoba berkomunikasi langsung dengan pihak provider untuk mencari tahu apakah layanan mereka cukup baik.

Kecepatan respons customer support juga sangat penting untuk dipertimbangkan. Pasalnya, keluhan terkait server bisa datang kapan saja. Keberadaan customer support yang ready 24/7 akan sangat membantu ketika Anda mengalami masalah yang butuh solusi bantuan cepat dari pihak provider. 

Nah, itulah beberapa aspek yang perlu Anda pertimbangkan sebagai cara memilih VPS yang bagus.

Jika Anda membutuhkan layanan sewa VPS, Anda bisa hubungi Nusahost.net. Anda bisa memperoleh layanan VPS dengan bandwidth yang besar, keamanan yang mantap, dan tentunya layanan customer support yang siap mengakomodasi kebutuhan Anda.

5 Jenis VPS di Masa Sekarang: Ini Definisi serta Kelebihannya!

Apa saja jenis jenis VPS di masa sekarang? Saat ini, ada beberapa jenis VPS yang umum digunakan untuk meng-hosting website. Masing-masing VPS hosting tentu memiliki karakteristik dan keunggulannya sendiri-sendiri. 

Penasaran apa saja jenis jenis VPS di masa sekarang? Berikut ini adalah enam jenis VPS yang umum digunakan saat ini beserta karakteristik dan keuntungannya. 

1. OpenVZ

OpenVZ (Open Virtuozzo) merupakan teknologi virtualisasi server yang berbasis container pada sistem operasi Linux. Dimodifikasi dari kernel Linux, sistem OpenVZ didesain sedemikian rupa sehingga server fisik dapat menjalankan beberapa containers (mesin virtual).

Karena dimodifikasi dari sistem Linux, OpenVZ hanya bisa digunakan untuk melakukan virtualisasi server yang menggunakan Linux sebagai OS-nya—misalnya seperti Ubuntu, CentOS, Debian, dll. Maka dari itu, sistem operasi Windows tidak bisa diinstal di server ini. 

Apa saja keunggulan dari OpenVZ?

  1. Hemat biaya. Ini disebabkan karena OpenVZ bersifat open source sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli lisensi virtualisasinya.
  2. Sistem container yang fleksibel. Anda bebas mengubah konfigurasi sistem vps dan bisa menginstal software tambahan apa pun.  
  3. Simpel. Hal ini disebabkan karena tidak terlalu banyak komponen yang perlu diatur sebagaimana di jenis VPS lain. 

2. KVM

Kernel based virtual machine

KVM merupakan singkatan dari Kernel-based Virtual Machine. Teknologi ini merupakan teknologi VPS yang dikembangkan serta dijalankan dengan Linux. KVM disebut-sebut memiliki performa yang baik ketika harus menangani trafik yang besar.

Meskipun dikembangkan serta dijalankan dengan sistem operasi Linux, KVM VPS bisa digunakan di berbagai macam sistem operasi—misalnya seperti Ubuntu, Windows, Suse, Fedora, CentOS, dsb. 

Selain fleksibilitasnya itu, kelebihan yang bisa Anda dapatkan dari KVM VPS adalah sebagai berikut:

  1. Lebih efisien
  2. Didukung RAM dan CPU-nya tersendiri
  3. Tingkat standar keamanan yang tinggi dengan kombinasi Security-enhanced Linux (SELinux) dan Secure Virtualization (sVirt)
  4. Tetap stabil meski perlu menampung trafik yang tinggi.

3. HVM

HVM merupakan singkatan dari Hardware Virtual Machine. Serupa dengan KVM, teknologi virtualisasi di HVM VPS dilakukan di tingkat kernel. 

Perbedaan antara keduanya terletak pada penggunaan hypervisor eksternal. HVM menggunakan hypervisor eksternal, sedangkan KVM tidak. Dari segi penggunaan, KVM lebih simpel digunakan dibandingkan HVM.  

Meski demikian, bukan berarti HVM merupakan jenis VPS yang buruk. Dibandingkan KVM, HVM lebih ‘tangguh’ digunakan untuk membangun website-website yang butuh kemampuan server yang hebat.

4. Microsoft Hyper-V

VPS Microsoft Hyper-V

Jenis VPS yang satu ini merupakan jenis VPS yang dikembangkan oleh Microsoft. Sama seperti berbagai jenis VPS yang disebutkan di atas, Hyper-V merupakan teknologi virtualisasi yang berguna untuk mengoperasikan satu virtual machine dalam sebuah server hardware. 

Sebagai produk virtualisasi besutan Microsoft, Hyper-V diperuntukkan khusus untuk server hardware dengan sistem operasi Windows. Meski begitu, Hyper-V dapat digunakan untuk menjalankan OS lain selain Windows di virtual machine yang akan digunakan. 

Beberapa keuntungan Microsoft Hyper-V yang bisa Anda peroleh adalah:

  1. Fleksibel. Anda bisa mengkustom prosesor, storage, network, hingga RAM sesuai dengan kebutuhan. 
  2. Tersedia fitur backup dan disaster recovery. Dengan fitur ini, Anda bisa mem-backup dan me-restore file ketika dibutuhkan. 
  3. Hyper-V bisa digunakan untuk memuat OS lain selain Windows, selama layanan dan driver OS guest ini sudah disesuaikan dengan Hyper-V.

5. VMware

Terakhir, VMware juga termasuk sebagai salah satu jenis jenis VPS di masa sekarang. VMware merupakan software yang dapat digunakan untuk memberikan layanan virtualisasi dan cloud computing untuk hardware server. 

Dengan menggunakan VMware, sebuah komputer bisa digunakan untuk membangun beberapa virtual machine dengan menggunakan jenis sistem operasi yang berbeda. Misalnya, Windows dan Mac OS, atau Windows dan Linux.

VMware bekerja dengan membuat layer hardware virtual di komputer fisik. Nantinya, Anda bisa membuat CPU, RAM, DVD-ROM, hingga komponen lainnya sebagai komponen virtual. Komponen-komponen tersebut nantinya akan membentuk satu kesatuan virtual machine yang utuh sehingga bisa digunakan untuk server VPS.

Apa saja keunggulan dari VMware? Berikut detailnya.

  1. Dapat dimanfaatkan oleh berbagai macam industri

Karena bisa digunakan sebagai server VPS, penggunaan VMware dapat dilakukan di berbagai industri. Beberapa contoh industri yang menggunakan VMware misalnya seperti industri manufaktur, industri pendidikan, pelayanan rumah sakit, retail berskala besar, hingga institusi pemerintah.

  1. Cost-efficient

Dengan keberadaan VMware, sebuah perusahaan tidak perlu menggunakan dedicated server untuk menghosting website mereka. Jika dibandingkan dengan menggunakan dedicated server, menggunakan VMware VPS adalah solusi server yang lebih murah.

  1. Bisa digunakan di berbagai sistem operasi yang berbeda

Kelebihan lain dari VMware adalah fleksibilitasnya untuk digunakan di berbagai macam sistem operasi. VMware bisa Anda gunakan di sistem operasi Windows, MacOS, bahkan di Linux. Dengan karakteristik ini, tidak perlu khawatir VMware tidak dapat beroperasi di komputer Anda. 

  1. Tidak terikat dengan merek apa pun

Selain fleksibilitasnya untuk digunakan di berbagai macam sistem operasi, VMware juga bisa digunakan di berbagai merek hardware. Artinya, VMware merupakan software yang bisa digunakan secara universal.

Nah, itulah jenis VPS di masa sekarang yang sering ditawarkan para penyedia layanan sewa VPS sebagai pilihan hosting. Menurut Anda, jenis VPS manakah yang sesuai dengan kebutuhan bisnis yang Anda jalankan?