Archive

Perlu Restart VPS di NusaHost.net? Gampang, Begini Caranya

Bila trafik ke situs web-mu sudah terlalu tinggi, sangat disarankan untuk melakukan migrasi file server ke VPS hosting. Alasan utamanya karena VPS atau Virtual Private Server adalah layanan hosting yang menawarkan resources yang lebih besar dan memungkinkan kamu memiliki akses root sepenuhnya. Kamu bisa melakukan konfigurasi server mandiri dan mengelola beberapa akun hosting sekaligus.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan reboot/restart kapan saja, terutama bila baru saja melakukan perubahan konfigurasi. Lantas, bagaimana cara restart VPS? Jika kamu menggunakan layanan VPS di Nusahost.net, kamu bisa mengikuti panduan langkah-langkah me-restart VPS di Nusahost.net dengan mudah dan cepat di dalam artikel ini.

Apakah Perlu Kita Melakukan Reboot / Restart pada VPS?

Reboot atau restart pada VPS merupakan tindakan yang perlu dilakukan dari waktu ke waktu untuk menjaga kinerja VPS tetap optimal. Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan reboot pada VPS, di antaranya adalah:

1. Untuk Menjaga Kinerja Server Tetap Optimal

VPS adalah server virtual yang yang meng-host setiap data dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah situs web maupun aplikasi. Layaknya server fisik, VPS juga didukung CPU, SSD, dan RAM agar dapat bekerja. Komponen-komponen ini akan bekerja tanpa henti demi dapat memproses segala aktivitas di dalam server.

Nah, performanya tentu bisa menurun seiring waktu. Restart VPS bisa kamu lakukan untuk menghentikan sementara aktivitas yang mungkin membebani RAM dan CPU. Setelahnya, kinerja VPS pun akan prima seperti sedia kala.

2. Untuk Mengaktifkan Konfigurasi Baru

Dalam pengelolaan VPS tentu memerlukan konfigurasi dasar ataupun hal lainnya yang lebih kompleks. Beberapa perubahan pada setting VPS membutuhkan restart agar konfigurasi baru bisa diaktifkan oleh server.

Saat kamu ingin mengganti password VPS, misalnya, reboot VPS akan diperlukan setelahnya. Tanpa reboot, server tidak akan menerjemahkan perintah perubahan password dengan baik. 

3. Saat Mengatasi Error pada VPS

Mengingat VPS memberi akses penggunanya untuk melakukan konfigurasi sendiri, bisa jadi kamu malah mengalami error. Entah karena kamu kurang teliti saat menjalankan perintah atau karena ada masalah pada servernya sendiri.

Nah, dengan reboot VPS, kamu bisa menyelesaikan beberapa kendala seperti demikian. Misalnya, kasus Network Error (tcp_error) VPS, me-restart VPS bisa jadi salah satu solusi paling tepat.

Kapan Kita Melakukan Reboot / Restart pada VPS

Sebelum ke cara restart VPS, tahukah kamu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan reboot atau restart pada VPS? Jawabannya tergantung pada masalah yang sedang terjadi. Namun, beberapa situasi umum yang mungkin memerlukan reboot pada VPS adalah:

  • Ketika kamu baru saja mengubah konfigurasi server, seperti menambahkan atau menghapus aplikasi atau perangkat lunak.
  • Ketika server sedang mengalami masalah kinerja, seperti lagging atau crash.
  • Ketika server mengalami masalah konektivitas, seperti error pada jaringan atau masalah dengan remote access.
  • Saat kamu ingin mengubah atau meng-update sistem operasi VPS.

Perlu diingat, melakukan reboot atau restart pada VPS dapat menyebabkan server menjadi tidak tersedia dalam waktu yang singkat, jadi pastikan untuk melakukannya pada saat yang tepat dan diikuti dengan monitoring setelahnya.

Cara Melakukan Reboot / Restart VPS di Nusahost.net

Bila kamu menggunakan layanan VPS di Nusahost.net dan ingin melakukan reboot atau restart, kamu dapat melakukannya dengan mudah melalui Member Area Nusahost. Berikut adalah panduan step-by-step cara melakukan restart VPS di Nusahost.net:

  • Masuk Ke Member Area Nusahost.net.
  • Setelah Muncul Tampilan Berikut Ini, Pilih Menu “Layanan”, Kemudian Pilih Layanan VPS Aktif Yang Ingin Anda Kelola.
  • Halaman Rincian VPS Aktif Akan Muncul, Lalu Geser Kursor Ke Bawah.
  • Terdapat Kotak Pilihan Yang Berisi 5 Menu. Pilih Tombol “Reboot” Seperti Yang Ditunjukkan Pada Gambar Berikut.
  • Pop-Up Konfirmasi Reboot Akan Muncul. Untuk Melanjutkan, Klik Tombol “YES”.
  • Proses Reboot Sedang Berlangsung.
  • Klik Tombol “Open Console In New Tab” Untuk Memeriksa Proses VPS Booting.
  • Tampilan Proses Akan Muncul.
  • Selamat! Proses Booting Telah Selesai!

Sekian panduan cara restart VPS di Nusahost.net. Cukup mudah, bukan? Namun ingat, selalu pastikan untuk melakukannya pada saat yang tepat dan diikuti dengan monitoring setelahnya, ya. Jika mengalami kesulitan, kamu dapat menghubungi dukungan teknis Nusahost.net untuk bantuan lebih lanjut.

Sebagai tips tambahan, kamu bisa melakukan backup data sebelum reboot untuk mencegah kehilangan data. Jangan khawatir, proses backup data bisa dilakukan dengan cepat, kok. 

Mau layanan sewa VPS murah dengan fitur lengkap yang bisa membuat kualitas website kamu menjadi lebih profesional? Nikmati kinerja server VPS terbaik dengan menggunakan layanan VPS hosting dari Nusahost.net.

Step-by-Step Cara Konfigurasi VPS, Ribet? Nggak Sama Sekali!

Ketika pertama kali menggunakan layanan VPS hosting, Anda perlu melakukan konfigurasi terlebih dahulu. Bagaimana cara konfigurasi VPS? Simak cara melakukan konfigurasi VPS baru hingga siap digunakan di artikel berikut.

1. Login ke VPS Melalui SSH Access

Untuk melakukan login ke VPS melalui SSH Access, Anda membutuhkan aplikasi SSH terlebih dahulu. Pada umumnya, orang-orang menggunakan Bitvise atau PuTTY. Nah, prosedur login melalui SSH Access berikut akan menggunakan aplikasi PuTTY.

  1. Install PuTTY terlebih dahulu.
  2. Aktifkan aplikasinya, lalu Anda akan diminta untuk melakukan konfigurasi. Isikan alamat IP server di kotak ‘Host Name (or IP Address), dan ‘22’ pada kotak ‘Port’.
  3. Pilih ‘SSH’ sebagai Connection Type-nya. Klik ‘Open’.
  4. Layar command line muncul. Masukkan ‘root’ pada ‘Login as’, dan masukkan password yang sesuai.
  5. Jika tidak ada kesalahan memasukkan data, Anda bisa melihat ringkasan detail server pada layar command line. Jangan tutup layar tersebut, lanjutkan proses konfigurasi dengan meng-update server.

2. Mengupdate Komponen Server

Mengupdate komponen server

Pada ringkasan detail server yang disajikan di layar command tadi, Anda akan menemukan informasi yang menyatakan bahwa ada package maupun security patch yang perlu di-update. Nah, meng-update komponen-komponen ini merupakan hal yang perlu Anda lakukan selanjutnya. 

Untuk melakukan update server, berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan.

  1. Pada command line, ketikkan apt update. Lalu, tekan Enter. 
  2. Server akan melakukan pengecekan lagi untuk mencari tahu package apa saja yang perlu di-update. Setelah pengecekan selesai dilakukan, ketikkan apt dist-upgrade. 
  3. Tunggu beberapa saat hingga proses selesai dilakukan. 
  4. Terakhir, ketikkan command reboot untuk me-restart server. Tutup layar command line.
  5. Setelah beberapa menit, lakukan login ulang.

3. Membuat User Baru dan Memberikan Akses Privilege

Selanjutnya, Anda perlu membuat user baru yang memiliki superuser privilege. Akun ini digunakan sebagai cadangan jika akun ‘root’ bermasalah nantinya.

Dengan membuat akun superuser privilege, Anda memberikan full access ke pengaturan sistem server ke akun tersebut. Langkah ini sebenarnya tidak wajib, namun akan lebih baik jika tidak di-skip.

Cara untuk melakukannya cukup mudah, yaitu:

  1. Pada command line, ketikkan adduser (username baru Anda). Ubah (username baru Anda) dengan nama akun sesuai keinginan Anda. Tekan Enter.
  2. Lalu, untuk memberikan akses kepada akun tersebut, masukkan akun tersebut ke grup sudo. Caranya ketikkan command berikut: # usermod -aG sudo (username baru Anda).

4. Mengaktifkan Key Authentication

Mengaktifkan key merupakan kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan server secara signifikan. Prosesnya sedikit rumit, karena selama prosesnya Anda perlu membuat public serta private key.

Untuk membuatnya, gunakan aplikasi PuTTYgen yang juga akan tersedia ketika Anda menginstal aplikasi SSH PuTTY. 

Selanjutnya, Anda bisa melakukan step-by-step berikut.

  1. Buka aplikasi PuTTYgen. 
  2. Lalu, klik “Generate”. Anda akan diminta untuk memindah-mindahkan mouse. Ini bertujuan untuk membuat key random.
  3. Setelah beberapa saat, public key akan ditampilkan. 
  4. Buatlah kata sandi yang nantinya akan digunakan sebagai password. Anda bisa membuat password ini di bagian ‘Key passphrase’. Ketikkan ulang di bagian ‘Confirm passphrase’. 
  5. Klik ‘Save private key’.
  6. Nantinya, ada file yang akan dibuat setelah meng-klik opsi tersebut. Simpan file tersebut di lokasi yang Anda inginkan, namun jangan tutup layar tersebut karena Anda perlu menyalin public key yang ditampilkan.
  7. Lakukan login dengan langkah-langkah yang telah disebutkan di tahap “Login ke VPS melalui SSH Access”. Pastikan untuk login sebagai ‘root’.
  8. Setelah login, Anda perlu pindah direktori ke beranda akun (akun baru yang dibuat pada tahap “Membuat User Baru”). Caranya adalah dengan mengetikkan command berikut ini: # su – (username baru Anda). Tekan Enter setelahnya.
  9. Ketikkan command-command berikut secara berurutan. 

mkdir ~/.ssh

chmod 700 ~/.ssh

nano ~/ssh/authorized_keys

Ketika Anda membuat command terakhir (command nano), Anda akan membuka Nano editor. Ini dilakukan untuk memodifikasi file authorized_keys yang baru pada server. 

  1. Salin public key yang ditayangkan di aplikasi PuTTYgen, lalu tempelkan public key tersebut ke Nano editor.
  2. Setelah itu, tekan tombol Ctrl+X untuk menutup Nano editor. Konfirmasi perubahan yang Anda lakukan terhadap file dengan menekan Y.
  3. Kembali lagi ke command line PuTTY. Lalu, ketikkan: chmod 600 ~/.ssh/authorized_keys. Tekan Enter. 
  4. Lalu, masukkan lagi command: exit. Tekan Enter.
  5. Selanjutnya, lakukan konfigurasi PuTTY agar Anda bisa login ke server menggunakan private key. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
  • Buka aplikasi PuTTY, lalu buka Connection>SSH>Auth.
  • Klik “Browse”, lalu cari file private key yang sudah Anda simpan sebelumnya. Simpan perubahan tersebut. 
  • Lalu, masuk ke command line PuTTY untuk menonaktifkan default password-only authentication method untuk akun baru yang dibuat di tahap 3. Login dengan username baru yang dibuat via SSH, lalu ketikkan command ini: sudo nano /etc/ssh/sshd_config.
  • Ketika folder sshd_config di Nano editor terbuka, cari command line yang bertuliskan PasswordAuthentication. Hapus tanda # di depannya, lalu ubah value ‘Yes’ menjadi ‘No’ sehingga terbaca seperti ini: PasswordAuthentication no
  • Terakhir, simpan perubahan pada file dan lakukan reboot server.

5. Menginstal Firewall di VPS

firewall

Setelah mengaktifkan key authentication, langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah menginstal Firewall di VPS. Proses ini dilakukan untuk memastikan keamanan server Anda optimal. Untuk menginstal Firewall di VPS, Anda bisa menggunakan program iptables.  

Nah, itulah cara konfigurasi VPS yang bisa Anda lakukan ketika baru menggunakan layanan sewa VPS. Bagi pemula, mungkin step-by-step di atas cukup rumit dilakukan. Akan tetapi, jika Anda ikuti step-step di atas, melakukan konfigurasi VPS bisa Anda lakukan dengan mudah, kok. Selamat mencoba!

Baca juga: Perlu Restart VPS di NusaHost.net? Gampang, Begini Caranya

Gak Cuma Speed-nya Aja! Cek 6 Cara Memilih VPS yang Bagus

Makin banyak bisnis yang go online membuat kebutuhan akan hosting website pun tentu akan makin meningkat. Salah satunya adalah hosting website dengan menggunakan server VPS. Tak heran, saat ini makin banyak hosting provider yang menawarkan penyewaan VPS. Namun, bagaimana sih cara memilih VPS yang bagus?

Ada banyak aspek yang perlu Anda perhatikan pada layanan jasa sewa VPS. Aspek-aspek yang dimaksud misalnya seperti server uptime, speed VPS, bahkan hingga sistem operasi apa yang disediakan. 

Nah, untuk mengenal lebih lanjut mengenai cara memilih VPS yang bagus, Anda bisa cek penjelasan berikut.

1. Cari Tahu Server Uptime

Server uptime pada layanan vps

Apa yang dimaksud dengan server uptime? Server uptime bisa didefinisikan sebagai persentase lama waktu online sebuah server dibandingkan dengan lama waktu down-nya dalam suatu rentang waktu tertentu. 

Sebagai contoh, jika sebuah layanan VPS hosting memberikan klaim bahwa server uptime mereka adalah 99,99%, ini berarti selama jangka waktu tertentu (misalnya satu bulan), server hanya mengalami down selama kurang dari tujuh jam saja (secara akumulatif). 

Server uptime juga bisa menjadi tolak ukur kualitas server tersebut. Semakin tinggi server uptimenya, maka semakin baik juga kualitas VPS hosting tersebut. Dengan demikian, website Anda memiliki jaminan tidak sering mengalami down. 

2. Kenali Sistem Operasi yang Disediakan

Selain mengetahui server uptime, kenali juga sistem operasi yang akan kamu gunakan. Saat ini, ada dua sistem operasi yang umum digunakan pada server, yaitu Windows dan Linux. Terkadang, ada provider VPS yang menyediakan keduanya. Ada juga yang hanya menyediakan satu jenis sistem operasi saja pada server-nya.

3. Perhatikan Kapasitas Bandwidth Serta Kecepatan (Speed) VPS-nya

Bandwidth pada layanan vps

Baik bandwidth maupun kecepatan (speed) VPS merupakan hal yang penting untuk dicermati sebelum memilih sebuah VPS. 

Bandwidth pada hosting merujuk pada jumlah trafik yang bisa keluar atau masuk ke hosting Anda. Besaran bandwidth akan mempengaruhi kinerja dari website yang di-hosting. Semakin besar kapasitas bandwidth sebuah server, benefit yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut.

  • Website bisa di-load dengan lebih cepat.
  • Semakin banyak elemen-elemen media, misalnya seperti gambar, video, maupun animasi yang bisa ditayangkan dalam website.
  • Pengunjung bisa membuka banyak halaman dalam satu waktu. Ini berpotensi memberikan user experience yang baik.

Di sisi lain, speed juga menjadi aspek web server yang perlu diperhatikan. Dalam istilah hosting, speed merujuk pada kecepatan server dalam merespon permintaan data pengunjung website. Semakin tinggi kecepatan sebuah server, maka server tersebut semakin berkualitas. 

Dengan kata lain, dengan speed yang tinggi bisa membantu pengunjung me-loading website dengan lebih cepat. Alhasil, informasi yang tertera di website bisa lebih cepat diperoleh.  

Kecepatan server (speed) tidak hanya berpengaruh pada user experience saja. Aspek ini juga merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap ranking search di mesin pencari. Sebab, jika sebuah website lambat di-load, bisa saja pengunjung menutup laman website tersebut dan beralih ke website lain. Bounce rate yang tinggi tentunya berakibat buruk terhadap SEO, bukan?

4. Memiliki Tingkat Keamanan yang Baik

Aspek penting selanjutnya yang perlu dipertimbangkan ketika memilih VPS adalah tingkat keamanan dari server tersebut.

Nah, jika Anda tertarik untuk mencari solusi VPS dengan tingkat keamanan yang tinggi, maka cloud-based VPS bisa menjadi solusi yang tepat. 

Cloud-based VPS ini disebut-sebut sangat aman karena dua alasan, yaitu:

  1. Infrastruktur VPS yang satu didesain independen menjadikan server yang terisolasi. Artinya, VPS lebih aman dari gangguan dan ancaman siber terutama jika dibandingkan dengan layanan shared hosting.
  2. Sistem keamanan yang terus diperbarui. Jika dibandingkan dengan server on-premises, cloud-based VPS menyediakan pembaruan dan peningkatan sistem keamanan secara rutin. 

Ketika memilih layanan VPS, pastikan layanan VPS tersebut menyediakan fitur keamanan misalnya seperti sertifikat Secure Socket Layer (SSL), DDoS, pemindaian malware, serta Firewall.

5. Terdapat Layanan Backup Data dan Restore

Backup data pada layanan vps

Pastikan juga backup data dan restore bisa dilakukan dengan layanan VPS tersebut. Aspek ini diperlukan untuk mencegah risiko kehilangan data secara keseluruhan jika sewaktu-waktu terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

6. Tersedianya Layanan Customer Support yang Cepat dan Responsif

Mempertimbangkan kelima aspek di atas memang bagus. Akan tetapi, tanpa adanya layanan customer support yang cepat dan responsif, kenyamanan Anda sebagai user VPS akan berkurang. 

Maka dari itu, ada baiknya Anda melakukan riset sebelum memutuskan untuk memilih salah satu VPS provider. Anda bisa mencoba berkomunikasi langsung dengan pihak provider untuk mencari tahu apakah layanan mereka cukup baik.

Kecepatan respons customer support juga sangat penting untuk dipertimbangkan. Pasalnya, keluhan terkait server bisa datang kapan saja. Keberadaan customer support yang ready 24/7 akan sangat membantu ketika Anda mengalami masalah yang butuh solusi bantuan cepat dari pihak provider. 

Nah, itulah beberapa aspek yang perlu Anda pertimbangkan sebagai cara memilih VPS yang bagus.

Jika Anda membutuhkan layanan sewa VPS, Anda bisa hubungi Nusahost.net. Anda bisa memperoleh layanan VPS dengan bandwidth yang besar, keamanan yang mantap, dan tentunya layanan customer support yang siap mengakomodasi kebutuhan Anda.