Archive

Step-by-Step Cara Konfigurasi VPS, Ribet? Nggak Sama Sekali!

Ketika pertama kali menggunakan layanan VPS hosting, Anda perlu melakukan konfigurasi terlebih dahulu. Bagaimana cara konfigurasi VPS? Simak cara melakukan konfigurasi VPS baru hingga siap digunakan di artikel berikut.

1. Login ke VPS Melalui SSH Access

Untuk melakukan login ke VPS melalui SSH Access, Anda membutuhkan aplikasi SSH terlebih dahulu. Pada umumnya, orang-orang menggunakan Bitvise atau PuTTY. Nah, prosedur login melalui SSH Access berikut akan menggunakan aplikasi PuTTY.

  1. Install PuTTY terlebih dahulu.
  2. Aktifkan aplikasinya, lalu Anda akan diminta untuk melakukan konfigurasi. Isikan alamat IP server di kotak ‘Host Name (or IP Address), dan ‘22’ pada kotak ‘Port’.
  3. Pilih ‘SSH’ sebagai Connection Type-nya. Klik ‘Open’.
  4. Layar command line muncul. Masukkan ‘root’ pada ‘Login as’, dan masukkan password yang sesuai.
  5. Jika tidak ada kesalahan memasukkan data, Anda bisa melihat ringkasan detail server pada layar command line. Jangan tutup layar tersebut, lanjutkan proses konfigurasi dengan meng-update server.

2. Mengupdate Komponen Server

Mengupdate komponen server

Pada ringkasan detail server yang disajikan di layar command tadi, Anda akan menemukan informasi yang menyatakan bahwa ada package maupun security patch yang perlu di-update. Nah, meng-update komponen-komponen ini merupakan hal yang perlu Anda lakukan selanjutnya. 

Untuk melakukan update server, berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan.

  1. Pada command line, ketikkan apt update. Lalu, tekan Enter. 
  2. Server akan melakukan pengecekan lagi untuk mencari tahu package apa saja yang perlu di-update. Setelah pengecekan selesai dilakukan, ketikkan apt dist-upgrade. 
  3. Tunggu beberapa saat hingga proses selesai dilakukan. 
  4. Terakhir, ketikkan command reboot untuk me-restart server. Tutup layar command line.
  5. Setelah beberapa menit, lakukan login ulang.

3. Membuat User Baru dan Memberikan Akses Privilege

Selanjutnya, Anda perlu membuat user baru yang memiliki superuser privilege. Akun ini digunakan sebagai cadangan jika akun ‘root’ bermasalah nantinya.

Dengan membuat akun superuser privilege, Anda memberikan full access ke pengaturan sistem server ke akun tersebut. Langkah ini sebenarnya tidak wajib, namun akan lebih baik jika tidak di-skip.

Cara untuk melakukannya cukup mudah, yaitu:

  1. Pada command line, ketikkan adduser (username baru Anda). Ubah (username baru Anda) dengan nama akun sesuai keinginan Anda. Tekan Enter.
  2. Lalu, untuk memberikan akses kepada akun tersebut, masukkan akun tersebut ke grup sudo. Caranya ketikkan command berikut: # usermod -aG sudo (username baru Anda).

4. Mengaktifkan Key Authentication

Mengaktifkan key merupakan kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan keamanan server secara signifikan. Prosesnya sedikit rumit, karena selama prosesnya Anda perlu membuat public serta private key.

Untuk membuatnya, gunakan aplikasi PuTTYgen yang juga akan tersedia ketika Anda menginstal aplikasi SSH PuTTY. 

Selanjutnya, Anda bisa melakukan step-by-step berikut.

  1. Buka aplikasi PuTTYgen. 
  2. Lalu, klik “Generate”. Anda akan diminta untuk memindah-mindahkan mouse. Ini bertujuan untuk membuat key random.
  3. Setelah beberapa saat, public key akan ditampilkan. 
  4. Buatlah kata sandi yang nantinya akan digunakan sebagai password. Anda bisa membuat password ini di bagian ‘Key passphrase’. Ketikkan ulang di bagian ‘Confirm passphrase’. 
  5. Klik ‘Save private key’.
  6. Nantinya, ada file yang akan dibuat setelah meng-klik opsi tersebut. Simpan file tersebut di lokasi yang Anda inginkan, namun jangan tutup layar tersebut karena Anda perlu menyalin public key yang ditampilkan.
  7. Lakukan login dengan langkah-langkah yang telah disebutkan di tahap “Login ke VPS melalui SSH Access”. Pastikan untuk login sebagai ‘root’.
  8. Setelah login, Anda perlu pindah direktori ke beranda akun (akun baru yang dibuat pada tahap “Membuat User Baru”). Caranya adalah dengan mengetikkan command berikut ini: # su – (username baru Anda). Tekan Enter setelahnya.
  9. Ketikkan command-command berikut secara berurutan. 

mkdir ~/.ssh

chmod 700 ~/.ssh

nano ~/ssh/authorized_keys

Ketika Anda membuat command terakhir (command nano), Anda akan membuka Nano editor. Ini dilakukan untuk memodifikasi file authorized_keys yang baru pada server. 

  1. Salin public key yang ditayangkan di aplikasi PuTTYgen, lalu tempelkan public key tersebut ke Nano editor.
  2. Setelah itu, tekan tombol Ctrl+X untuk menutup Nano editor. Konfirmasi perubahan yang Anda lakukan terhadap file dengan menekan Y.
  3. Kembali lagi ke command line PuTTY. Lalu, ketikkan: chmod 600 ~/.ssh/authorized_keys. Tekan Enter. 
  4. Lalu, masukkan lagi command: exit. Tekan Enter.
  5. Selanjutnya, lakukan konfigurasi PuTTY agar Anda bisa login ke server menggunakan private key. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
  • Buka aplikasi PuTTY, lalu buka Connection>SSH>Auth.
  • Klik “Browse”, lalu cari file private key yang sudah Anda simpan sebelumnya. Simpan perubahan tersebut. 
  • Lalu, masuk ke command line PuTTY untuk menonaktifkan default password-only authentication method untuk akun baru yang dibuat di tahap 3. Login dengan username baru yang dibuat via SSH, lalu ketikkan command ini: sudo nano /etc/ssh/sshd_config.
  • Ketika folder sshd_config di Nano editor terbuka, cari command line yang bertuliskan PasswordAuthentication. Hapus tanda # di depannya, lalu ubah value ‘Yes’ menjadi ‘No’ sehingga terbaca seperti ini: PasswordAuthentication no
  • Terakhir, simpan perubahan pada file dan lakukan reboot server.

5. Menginstal Firewall di VPS

firewall

Setelah mengaktifkan key authentication, langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah menginstal Firewall di VPS. Proses ini dilakukan untuk memastikan keamanan server Anda optimal. Untuk menginstal Firewall di VPS, Anda bisa menggunakan program iptables.  

Nah, itulah cara konfigurasi VPS yang bisa Anda lakukan ketika baru menggunakan layanan sewa VPS. Bagi pemula, mungkin step-by-step di atas cukup rumit dilakukan. Akan tetapi, jika Anda ikuti step-step di atas, melakukan konfigurasi VPS bisa Anda lakukan dengan mudah, kok. Selamat mencoba!

Baca juga: Perlu Restart VPS di NusaHost.net? Gampang, Begini Caranya

Gak Cuma Speed-nya Aja! Cek 6 Cara Memilih VPS yang Bagus

Makin banyak bisnis yang go online membuat kebutuhan akan hosting website pun tentu akan makin meningkat. Salah satunya adalah hosting website dengan menggunakan server VPS. Tak heran, saat ini makin banyak hosting provider yang menawarkan penyewaan VPS. Namun, bagaimana sih cara memilih VPS yang bagus?

Ada banyak aspek yang perlu Anda perhatikan pada layanan jasa sewa VPS. Aspek-aspek yang dimaksud misalnya seperti server uptime, speed VPS, bahkan hingga sistem operasi apa yang disediakan. 

Nah, untuk mengenal lebih lanjut mengenai cara memilih VPS yang bagus, Anda bisa cek penjelasan berikut.

1. Cari Tahu Server Uptime

Server uptime pada layanan vps

Apa yang dimaksud dengan server uptime? Server uptime bisa didefinisikan sebagai persentase lama waktu online sebuah server dibandingkan dengan lama waktu down-nya dalam suatu rentang waktu tertentu. 

Sebagai contoh, jika sebuah layanan VPS hosting memberikan klaim bahwa server uptime mereka adalah 99,99%, ini berarti selama jangka waktu tertentu (misalnya satu bulan), server hanya mengalami down selama kurang dari tujuh jam saja (secara akumulatif). 

Server uptime juga bisa menjadi tolak ukur kualitas server tersebut. Semakin tinggi server uptimenya, maka semakin baik juga kualitas VPS hosting tersebut. Dengan demikian, website Anda memiliki jaminan tidak sering mengalami down. 

2. Kenali Sistem Operasi yang Disediakan

Selain mengetahui server uptime, kenali juga sistem operasi yang akan kamu gunakan. Saat ini, ada dua sistem operasi yang umum digunakan pada server, yaitu Windows dan Linux. Terkadang, ada provider VPS yang menyediakan keduanya. Ada juga yang hanya menyediakan satu jenis sistem operasi saja pada server-nya.

3. Perhatikan Kapasitas Bandwidth Serta Kecepatan (Speed) VPS-nya

Bandwidth pada layanan vps

Baik bandwidth maupun kecepatan (speed) VPS merupakan hal yang penting untuk dicermati sebelum memilih sebuah VPS. 

Bandwidth pada hosting merujuk pada jumlah trafik yang bisa keluar atau masuk ke hosting Anda. Besaran bandwidth akan mempengaruhi kinerja dari website yang di-hosting. Semakin besar kapasitas bandwidth sebuah server, benefit yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut.

  • Website bisa di-load dengan lebih cepat.
  • Semakin banyak elemen-elemen media, misalnya seperti gambar, video, maupun animasi yang bisa ditayangkan dalam website.
  • Pengunjung bisa membuka banyak halaman dalam satu waktu. Ini berpotensi memberikan user experience yang baik.

Di sisi lain, speed juga menjadi aspek web server yang perlu diperhatikan. Dalam istilah hosting, speed merujuk pada kecepatan server dalam merespon permintaan data pengunjung website. Semakin tinggi kecepatan sebuah server, maka server tersebut semakin berkualitas. 

Dengan kata lain, dengan speed yang tinggi bisa membantu pengunjung me-loading website dengan lebih cepat. Alhasil, informasi yang tertera di website bisa lebih cepat diperoleh.  

Kecepatan server (speed) tidak hanya berpengaruh pada user experience saja. Aspek ini juga merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap ranking search di mesin pencari. Sebab, jika sebuah website lambat di-load, bisa saja pengunjung menutup laman website tersebut dan beralih ke website lain. Bounce rate yang tinggi tentunya berakibat buruk terhadap SEO, bukan?

4. Memiliki Tingkat Keamanan yang Baik

Aspek penting selanjutnya yang perlu dipertimbangkan ketika memilih VPS adalah tingkat keamanan dari server tersebut.

Nah, jika Anda tertarik untuk mencari solusi VPS dengan tingkat keamanan yang tinggi, maka cloud-based VPS bisa menjadi solusi yang tepat. 

Cloud-based VPS ini disebut-sebut sangat aman karena dua alasan, yaitu:

  1. Infrastruktur VPS yang satu didesain independen menjadikan server yang terisolasi. Artinya, VPS lebih aman dari gangguan dan ancaman siber terutama jika dibandingkan dengan layanan shared hosting.
  2. Sistem keamanan yang terus diperbarui. Jika dibandingkan dengan server on-premises, cloud-based VPS menyediakan pembaruan dan peningkatan sistem keamanan secara rutin. 

Ketika memilih layanan VPS, pastikan layanan VPS tersebut menyediakan fitur keamanan misalnya seperti sertifikat Secure Socket Layer (SSL), DDoS, pemindaian malware, serta Firewall.

5. Terdapat Layanan Backup Data dan Restore

Backup data pada layanan vps

Pastikan juga backup data dan restore bisa dilakukan dengan layanan VPS tersebut. Aspek ini diperlukan untuk mencegah risiko kehilangan data secara keseluruhan jika sewaktu-waktu terjadi kejadian yang tidak diinginkan.

6. Tersedianya Layanan Customer Support yang Cepat dan Responsif

Mempertimbangkan kelima aspek di atas memang bagus. Akan tetapi, tanpa adanya layanan customer support yang cepat dan responsif, kenyamanan Anda sebagai user VPS akan berkurang. 

Maka dari itu, ada baiknya Anda melakukan riset sebelum memutuskan untuk memilih salah satu VPS provider. Anda bisa mencoba berkomunikasi langsung dengan pihak provider untuk mencari tahu apakah layanan mereka cukup baik.

Kecepatan respons customer support juga sangat penting untuk dipertimbangkan. Pasalnya, keluhan terkait server bisa datang kapan saja. Keberadaan customer support yang ready 24/7 akan sangat membantu ketika Anda mengalami masalah yang butuh solusi bantuan cepat dari pihak provider. 

Nah, itulah beberapa aspek yang perlu Anda pertimbangkan sebagai cara memilih VPS yang bagus.

Jika Anda membutuhkan layanan sewa VPS, Anda bisa hubungi Nusahost.net. Anda bisa memperoleh layanan VPS dengan bandwidth yang besar, keamanan yang mantap, dan tentunya layanan customer support yang siap mengakomodasi kebutuhan Anda.

5 Jenis VPS di Masa Sekarang: Ini Definisi serta Kelebihannya!

Apa saja jenis jenis VPS di masa sekarang? Saat ini, ada beberapa jenis VPS yang umum digunakan untuk meng-hosting website. Masing-masing VPS hosting tentu memiliki karakteristik dan keunggulannya sendiri-sendiri. 

Penasaran apa saja jenis jenis VPS di masa sekarang? Berikut ini adalah enam jenis VPS yang umum digunakan saat ini beserta karakteristik dan keuntungannya. 

1. OpenVZ

OpenVZ (Open Virtuozzo) merupakan teknologi virtualisasi server yang berbasis container pada sistem operasi Linux. Dimodifikasi dari kernel Linux, sistem OpenVZ didesain sedemikian rupa sehingga server fisik dapat menjalankan beberapa containers (mesin virtual).

Karena dimodifikasi dari sistem Linux, OpenVZ hanya bisa digunakan untuk melakukan virtualisasi server yang menggunakan Linux sebagai OS-nya—misalnya seperti Ubuntu, CentOS, Debian, dll. Maka dari itu, sistem operasi Windows tidak bisa diinstal di server ini. 

Apa saja keunggulan dari OpenVZ?

  1. Hemat biaya. Ini disebabkan karena OpenVZ bersifat open source sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli lisensi virtualisasinya.
  2. Sistem container yang fleksibel. Anda bebas mengubah konfigurasi sistem vps dan bisa menginstal software tambahan apa pun.  
  3. Simpel. Hal ini disebabkan karena tidak terlalu banyak komponen yang perlu diatur sebagaimana di jenis VPS lain. 

2. KVM

Kernel based virtual machine

KVM merupakan singkatan dari Kernel-based Virtual Machine. Teknologi ini merupakan teknologi VPS yang dikembangkan serta dijalankan dengan Linux. KVM disebut-sebut memiliki performa yang baik ketika harus menangani trafik yang besar.

Meskipun dikembangkan serta dijalankan dengan sistem operasi Linux, KVM VPS bisa digunakan di berbagai macam sistem operasi—misalnya seperti Ubuntu, Windows, Suse, Fedora, CentOS, dsb. 

Selain fleksibilitasnya itu, kelebihan yang bisa Anda dapatkan dari KVM VPS adalah sebagai berikut:

  1. Lebih efisien
  2. Didukung RAM dan CPU-nya tersendiri
  3. Tingkat standar keamanan yang tinggi dengan kombinasi Security-enhanced Linux (SELinux) dan Secure Virtualization (sVirt)
  4. Tetap stabil meski perlu menampung trafik yang tinggi.

3. HVM

HVM merupakan singkatan dari Hardware Virtual Machine. Serupa dengan KVM, teknologi virtualisasi di HVM VPS dilakukan di tingkat kernel. 

Perbedaan antara keduanya terletak pada penggunaan hypervisor eksternal. HVM menggunakan hypervisor eksternal, sedangkan KVM tidak. Dari segi penggunaan, KVM lebih simpel digunakan dibandingkan HVM.  

Meski demikian, bukan berarti HVM merupakan jenis VPS yang buruk. Dibandingkan KVM, HVM lebih ‘tangguh’ digunakan untuk membangun website-website yang butuh kemampuan server yang hebat.

4. Microsoft Hyper-V

VPS Microsoft Hyper-V

Jenis VPS yang satu ini merupakan jenis VPS yang dikembangkan oleh Microsoft. Sama seperti berbagai jenis VPS yang disebutkan di atas, Hyper-V merupakan teknologi virtualisasi yang berguna untuk mengoperasikan satu virtual machine dalam sebuah server hardware. 

Sebagai produk virtualisasi besutan Microsoft, Hyper-V diperuntukkan khusus untuk server hardware dengan sistem operasi Windows. Meski begitu, Hyper-V dapat digunakan untuk menjalankan OS lain selain Windows di virtual machine yang akan digunakan. 

Beberapa keuntungan Microsoft Hyper-V yang bisa Anda peroleh adalah:

  1. Fleksibel. Anda bisa mengkustom prosesor, storage, network, hingga RAM sesuai dengan kebutuhan. 
  2. Tersedia fitur backup dan disaster recovery. Dengan fitur ini, Anda bisa mem-backup dan me-restore file ketika dibutuhkan. 
  3. Hyper-V bisa digunakan untuk memuat OS lain selain Windows, selama layanan dan driver OS guest ini sudah disesuaikan dengan Hyper-V.

5. VMware

Terakhir, VMware juga termasuk sebagai salah satu jenis jenis VPS di masa sekarang. VMware merupakan software yang dapat digunakan untuk memberikan layanan virtualisasi dan cloud computing untuk hardware server. 

Dengan menggunakan VMware, sebuah komputer bisa digunakan untuk membangun beberapa virtual machine dengan menggunakan jenis sistem operasi yang berbeda. Misalnya, Windows dan Mac OS, atau Windows dan Linux.

VMware bekerja dengan membuat layer hardware virtual di komputer fisik. Nantinya, Anda bisa membuat CPU, RAM, DVD-ROM, hingga komponen lainnya sebagai komponen virtual. Komponen-komponen tersebut nantinya akan membentuk satu kesatuan virtual machine yang utuh sehingga bisa digunakan untuk server VPS.

Apa saja keunggulan dari VMware? Berikut detailnya.

  1. Dapat dimanfaatkan oleh berbagai macam industri

Karena bisa digunakan sebagai server VPS, penggunaan VMware dapat dilakukan di berbagai industri. Beberapa contoh industri yang menggunakan VMware misalnya seperti industri manufaktur, industri pendidikan, pelayanan rumah sakit, retail berskala besar, hingga institusi pemerintah.

  1. Cost-efficient

Dengan keberadaan VMware, sebuah perusahaan tidak perlu menggunakan dedicated server untuk menghosting website mereka. Jika dibandingkan dengan menggunakan dedicated server, menggunakan VMware VPS adalah solusi server yang lebih murah.

  1. Bisa digunakan di berbagai sistem operasi yang berbeda

Kelebihan lain dari VMware adalah fleksibilitasnya untuk digunakan di berbagai macam sistem operasi. VMware bisa Anda gunakan di sistem operasi Windows, MacOS, bahkan di Linux. Dengan karakteristik ini, tidak perlu khawatir VMware tidak dapat beroperasi di komputer Anda. 

  1. Tidak terikat dengan merek apa pun

Selain fleksibilitasnya untuk digunakan di berbagai macam sistem operasi, VMware juga bisa digunakan di berbagai merek hardware. Artinya, VMware merupakan software yang bisa digunakan secara universal.

Nah, itulah jenis VPS di masa sekarang yang sering ditawarkan para penyedia layanan sewa VPS sebagai pilihan hosting. Menurut Anda, jenis VPS manakah yang sesuai dengan kebutuhan bisnis yang Anda jalankan?

Masih Ragu? Ini Lho 6 Alasan Anda Perlu Switch ke VPS Hosting

Anda mungkin sudah tahu betul apa yang dimaksud dengan VPS hosting beserta kelebihan yang dapat diperoleh jika menggunakan jenis hosting yang satu ini. Akan tetapi, mungkin Anda masih penasaran, sebenarnya kapan VPS hosting diperlukan? 

VPS hosting sebenarnya bukanlah hal yang wajib dipilih ketika Anda ingin meng-hosting sebuah domain website. Anda bisa saja bertahan menggunakan shared hosting jika sejauh ini performa hosting tersebut tidak menimbulkan permasalahan. Atau, Anda juga bisa langsung upgrade hosting ke layanan dedicated server jika merasa mampu dan memang butuh.

Lantas, kapan VPS hosting diperlukan? Anda bisa mulai mempertimbangkan penggunaan VPS hosting jika mengalami hal-hal berikut ini.

1. Trafik Website Anda Sudah Melebihi Limit Paket Shared Hosting

Traffic website

Punya bisnis online shop atau e-commerce yang berkembang pesat? Jika ya, mungkin trafik kunjungan ke website bisnis online shop Anda sudah melebihi dari limit trafik yang ditawarkan layanan hosting. Alhasil, bisa saja website jadi bermasalah saat di-load atau malah down, sama sekali tidak bisa diakses.

Jika ini dibiarkan, bisa-bisa calon pembeli jadi ogah mengunjungi online shop Anda lagi. Kalau sudah begitu, penjualan jadi terhambat, bukan?

Nah, layanan VPS hosting bisa menjadi solusi untuk Anda yang butuh tambahan limit trafik kunjungan website. Dengan meningkatkan limit trafik, website Anda bisa dikunjungi lebih banyak orang sehingga bisnis pun bisa makin maju! 

2. Ingin Kendali Penuh Terhadap Server

Pada situasi shared hosting, Anda tidak bisa mengatur konfigurasi server sesuka hati. Pasalnya, server tersebut tidak hanya digunakan oleh domain Anda saja.

Jenis layanan VPS hosting menyediakan keleluasaan untuk Anda yang ingin bebas melakukan konfigurasi server sendiri. Nantinya, user VPS akan diberikan satu server virtual independen yang bebas di kustomisasi. Anda tak perlu takut karena server menjadi sepenuhnya milik Anda.

Selain masalah konfigurasi server, kontrol penuh untuk memilih sistem operasi dan control panel server juga bisa Anda dapatkan dengan menggunakan VPS. 

Baca juga: Step-by-Step Cara Konfigurasi VPS, Ribet? Nggak Sama Sekali!

3. Butuh Storage yang Lebih Besar

Kapasitas storage layanan vps hosting

Bukan rahasia lagi jika kapasitas storage menjadi hal yang sangat penting ketika Anda ingin mengembangkan sebuah website. Sebab, Anda bisa menambahkan komponen-komponen di website hanya jika selama storage-nya masih mencukupi.

Nah, VPS hosting hadir sebagai solusi yang tepat kalau ingin upgrade kapasitas storage dengan biaya yang relatif murah. Harga VPS lebih murah, terutama jika dibandingkan dengan dedicated server untuk kapasitas storage yang sama.

Selain hadir dengan harga yang murah, kapasitas storage pada VPS tidak perlu Anda bagi dengan pemilik domain lain. Dengan demikian, kinerja website Anda tidak akan terganggu karena keberadaan website lain sebagaimana sering dijumpai pada penggunaan shared server.  

4. Ingin Meningkatkan Kestabilan dan Sekuritas Server

Kestabilan dan keamanan server juga menjadi salah satu benefit yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan VPS.

Domain website yang di-hosting menggunakan server VPS lebih stabil dibandingkan dengan domain website lain yang menggunakan shared server. Alasannya, pada shared server, ada banyak domain lain yang bersamaan menggunakan server tersebut. Jika trafik pada domain website lain itu sedang ramai, maka sangat mungkin domain Anda jadi lambat di-loading.

Dari segi sekuritas (keamanan), sistem server VPS disebut-sebut sebagai server dengan tingkat keamanan yang tinggi. Sebab, VPS merupakan server privat yang biasanya hanya digunakan oleh sedikit domain sehingga storage dan bandwidth tidak terlalu terbagi-bagi. Selain itu, user VPS juga memiliki kebebasan dalam mengontrol penuh konfigurasi keamanan server. Karena beberapa alasan inilah risiko serangan siber juga bisa ditekan.  

5. Ingin Meningkatkan Kembali Performa Website

Data performa website di halaman pencarian search engine

Apakah website Anda membutuhkan waktu yang lama untuk loading? Kalau jawabannya adalah ‘ya’, ini adalah saat yang bagus untuk berpindah ke VPS hosting.

Jika Anda menggunakan shared hosting, waktu loading website Anda sangat dipengaruhi oleh trafik domain lain yang juga menggunakan server yang sama. Ketika satu domain ramai trafik, server berpotensi mengalami overload sehingga sangat mungkin domain Anda jadi bermasalah.

Nah, jika website Anda mengalami hal ini, berpindah dari shared hosting ke VPS hosting bisa menjadi solusinya. Pada VPS hosting, server hanya digunakan oleh satu hingga beberapa domain saja sehingga loading time pun bisa kembali dioptimalkan. 

6. Anda Punya Lebih dari Satu Website Operasional

Jawaban selanjutnya untuk pertanyaan kapan VPS hosting diperlukan adalah ketika Anda memiliki lebih dari satu website operasional. 

Dengan menggunakan VPS hosting, Anda bisa menggunakan server privat untuk lebih dari satu domain website. Hal ini akan sangat memudahkan Anda terutama untuk urusan maintenance serta konfigurasi keamanan server. Selain itu, dengan menggunakan satu server untuk beberapa website operasional, Anda bisa menghemat dana yang perlu dikeluarkan untuk hosting website.  

Itulah beberapa penjelasan mengenai kapan VPS hosting diperlukan. Menurut Anda, apakah saat ini Anda sedang membutuhkan hosting dengan VPS?

Nah, jika Anda sedang membutuhkan server VPS, Nusahost.net siap untuk memberikan layanan sewa VPS berkualitas dengan harga yang terjangkau. Didukung oleh teknologi terbaru, infrastruktur berperforma tinggi, serta teknisi yang handal dan profesional, tak perlu ragu lagi untuk menjadikan Nusahost.net sebagai pilihan hosting provider Anda.

Baca juga: Gak Cuma Speed-nya Aja! Cek 6 Cara Memilih VPS yang Bagus

Apa Itu VPS Hosting? Ini Dia Cara Kerja dan Plus-Minusnya!

Apa itu VPS hosting? Sebelum mengetahui apa definisi VPS hosting, Anda perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan VPS. VPS sendiri merupakan singkatan dari Virtual Private Server, yaitu server privat virtual yang biasa digunakan sebagai server database pada sebuah domain website. 

Ketika ingin membuat website, Anda perlu server sebagai tempat menyimpan data-data yang diunggah di website itu. Nantinya, server inilah yang ‘menyuguhkan’ data-data kepada pengakses website sehingga website bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Saat ini, ada beberapa jenis server, dan salah satunya adalah VPS.

Lalu, apa itu VPS Hosting? VPS Hosting berarti hosting (penempatan website) yang dilakukan dengan menggunakan server VPS. Bagaimana cara kerjanya? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Yuk, cari tahu di penjelasan berikut!

Baca juga: 5 Jenis VPS di Masa Sekarang: Ini Definisi serta Kelebihannya!

Bagaimana Cara Kerja Layanan VPS Hosting?

Cara kerja layanan vps hosting

Untuk memahami bagaimana cara kerja VPS, coba bayangkan sebuah apartemen yang memiliki beberapa unit. Sebagaimana layaknya sebuah apartemen, setiap pemilik unit apartemen akan memiliki kebebasan untuk memodifikasi unit tersebut sesuai dengan keinginan masing-masing. 

Nah, VPS juga memiliki cara kerja yang serupa dalam sebuah proses hosting website. Bagaimana maksudnya? 

Sebagaimana telah disebutkan, VPS hosting merupakan jenis hosting yang menggunakan VPS, yaitu server privat berwujud virtual. Nah, ketika Anda menghosting website dengan VPS, Anda akan memiliki ‘unit apartemen’ sendiri untuk menempatkan data-data website yang Anda miliki. 

Mengandalkan teknologi virtualisasi, penyedia layanan hosting akan membagi satu server fisik tunggal menjadi beberapa kompartemen. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan instalasi layer virtual (hypervisor) pada operating system server fisik tunggal yang tersedia. 

Setelah hypervisor membagi server menjadi beberapa kompartemen, kompartemen ini nantinya bisa dioperasikan secara independen menggunakan operating system dan software masing-masing. Kompartemen inilah yang nantinya digunakan user sebagai server untuk website mereka.

Karena sifatnya yang privat/independen, resources yang ada pada satu kompartemen server virtual sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan server lain walaupun secara fisik server yang digunakan hanya satu. 

Kegunaan Layanan VPS Hosting untuk Apa Saja?

VPS hosting sangat umum digunakan oleh website-website yang memiliki trafik cukup tinggi, namun belum cukup tinggi sampai perlu dedicated server-nya tersendiri. Nantinya, VPS bisa digunakan sebagai server oleh lebih dari satu domain website yang Anda kelola sebagai tempat menyimpan data-data website.

Baca juga: Masih Ragu? Ini Lho 6 Alasan Anda Perlu Switch ke VPS Hosting

Dibandingkan dengan layanan dedicated server, VPS memberikan benefit yang sama tetapi dibanderol dengan harga yang lebih murah. Karena itulah, VPS biasanya digunakan sebagai alternatif dedicated server yang lebih murah untuk mengatasi permasalahan yang sering timbul pada shared hosting.

Apa Saja Kelebihan Layanan VPS Hosting?

Kelebihan layanan vps hosting

1. Lebih Cepat dan Dapat Diandalkan Dibandingkan Shared Hosting

Layanan VPS hosting lebih bisa diandalkan dan lebih cepat dibandingkan shared hosting. Mengapa demikian? 

Pada shared hosting, Anda perlu berbagi server dengan pengguna lainnya. Karena digunakan oleh berbagai domain yang berbeda, sering kali domain yang menggunakan shared hosting lambat diakses. Hal ini tidak terjadi di VPS hosting karena user akan memiliki satu server privat untuk domain website mereka. 

2. Masalah Maupun Fluktuasi Trafik Domain Lain Tidak Berpengaruh Terhadap Domain Website Anda

Masalah server down bisa sering terjadi kalau sebuah website menggunakan shared hosting. 

Ini umum terjadi apabila salah satu domain yang menggunakan server yang sama mengalami peningkatan trafik secara drastis. Pada situasi ini, server jadi terlalu sibuk melayani permintaan data hanya pada satu domain tersebut. Alhasil, domain lain dalam server yang sama bisa mengalami permasalahan/down. 

Dengan menggunakan layanan VPS hosting, Anda bisa mencegah hal ini terjadi. Sebab, satu server virtual akan melayani lebih sedikit domain sehingga kejadian website down pun bisa ditekan.

3. File dan Database Website Bisa Lebih Terjaga Privasinya

Karena server hanya digunakan pada jumlah domain yang lebih sedikit, maka data-data yang ada pada server bisa lebih terjaga privasinya. 

4. Layanan VPS Hosting Bisa Di-Upgrade Sesuai Kebutuhan

Ketika website Anda sudah semakin besar, Anda bisa meng-upgrade aspek-aspek yang ada pada server—misalnya seperti RAM, bandwidth, disk space, dan lain sebagainya. Penyedia layanan hosting biasanya menyediakan layanan VPS dengan berbagai spesifikasi yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan.

Apa Saja Kekurangan Layanan VPS Hosting?

Kekurangan layanan vps hosting

1. Lebih Mahal Dibandingkan Shared Hosting

Karena layanan server yang diberikan bersifat privat, wajar jika VPS hosting dipatok dengan harga yang lebih mahal dibandingkan shared hosting. Meski demikian, harga VPS hosting umumnya tidak lebih mahal jika dibandingkan dengan dedicated server.

2. Perlu Pemahaman Teknis yang Lebih untuk Mengelola Server

Selain biayanya yang lebih mahal (dibandingkan dengan shared hosting), VPS hosting juga memerlukan pemahaman yang lebih mendalam untuk mengatur konfigurasinya. Bagi mereka yang tidak terbiasa, mungkin hal ini akan sedikit merepotkan. 

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu VPS hosting, cara kerjanya, kegunaan, serta kelebihan dan kekurangannya. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.

Jika Anda tertarik untuk menggunakan layanan VPS hosting, Anda bisa gunakan VPS hosting dari Nusahost.net. Di sini, Anda bisa mendapatkan layanan VPS hosting terbaik dengan harga yang termurah se-Indonesia, lho! 

Yuk, klik link berikut untuk mengetahui layanan-layanan Nusahost.net!

Baca juga: Perlu Restart VPS di NusaHost.net? Gampang, Begini Caranya